
RADARSEMARANG.ID, Batang – Jajaran direksi baru, PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) bakal tancap gas melaksanakan percepatan infrastruktur. Seperti jaringan pipa gas, jaringan air baku, sampai pengolahan limbah. Begitu juga permasalahan investor restoran lokal yang sedang bergulir di sana.
“Tugas kami mempercepat itu. Saat ini saya belum bisa menyampaikan apa-apa karena baru bekerja dua hari,” kata Direktur Utama KIT Batang, Ngurah Wirawan usai bersilaturahmi dengan Fokopimda Batang di aula kantor bupati, Selasa (13/9).

Ngurah Wirawan menggantikan pimpinan sebelumnya Galih Saksono. Sementara pejabat baru direksi KITB lainnya yaitu Direktur Operasi dan Teknik I Made Kartu, Direktur Keuamgan Evi Afiatin dan Direktur Kelembagaan dan Humas M Fakhrur Rozi. Wirawan sebelumnya juga menjabat sebagai Direktur PT Kawasan Industri Medan, kemudian Direktur Konstruksi & Operasi PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) – Eternal Kementerian BUMN.
Wirawan mengapresiasi yang dilakukan jajaran direksi sebelumnya. Menurutnya, pekerjaan yang dilakukan baik sekali. Dalam waktu dua tahun sudah melakukan perubahan fundamental di kawasan. Saat ini pihaknya masih mempelajari Peraturan Presiden tentang Proyek Strategis Nasional (PSN). Pasalnya, bunyi dari Perpres yang diterimanya percepatan di KITB.

“Jadi nanti saya lapor kepada dua Menko yang menjadi ketua tim koordinasi lima menteri di bawah Menko yang mendapat mandat dari Perpres tersebut. Maka sambil jalan kami mohon doanya agar percepatanya KIT Batang bisa terlaksana,” ucapnya.
Pihaknya membeber, saat ini sudah ada tujuh investor yang menandatangani kontrak penggunaan lahan. Dan 9 investor masih dalam proses. Pihaknya pun berharap, tahun ini bisa mendapatkan 16 investor yang tandatangan kontrak. Serta tujuh investor mulai membangun pabriknya. Sementara untuk tenaga kerja, diperkirakan bisa menyerap 2.000 sampai 3.000 orang secara bertahap.
Berkaitan dengan permasalahan investor restoran lokal, pihaknya pun berencana menyelesaikannya secara baik-baik.
“Kami belum bisa komentarin karena baru masuk. Tapi ya tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan baik-baik. Doakan saja bisa kita selesaikan baik-baik. Harus ada jalan keluar,” tegasnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, meskipun ada pergantian jajaran direksi KIT Batang. Kerjasama yang telah dibangun bisa lebih diintensifkan dan sinergikan lagi. Adapun terkait dengan tenaga kerja, seperti arahan Presiden Joko Widodo dahulu. Bahwa tujuan utama dibangunya KITB adalah untuk cipta lapangan kerja seluas luasnya.
“Menterjemahkan arah itu, kita harus menyiapkan SDM. Nanti prioritas tenaga kerja yang dibutuhkan KITB warga Batang sesuai dengan kompetensinya. Saat ini sudah dilakukan kerja sama untuk mendata, menginventarisasi, mapping tenaga kerja yang dibutuhkan dan kebutuhannya,” pungkasnya. (yan/zal)