28 C
Semarang
Sabtu, 10 Juni 2023

Polisi Dalami Keterangan Pengemudi, Ada Indikasi Travel Gelap

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Batang – Satlantas Polres Batang terus mendalami kasus kecelakaan maut di ruas Tol Batang-Semarang, Senin (5/9). Ada dugaan minibus yang terlibat kecelakaan itu dari travel gelap alias ilegal, karena berplat nomor hitam. Hingga saat ini belum diketahui travel tersebut berasal dari perusahaan mana.

Toyota Hiace maut berplat W 7202 NA tersebut dikatahui berasal dari Jawa Timur. Usai kecelakaan pihak perusahaan travel tidak mendatangi RSI Weleri. Sementara sang sopir masih belum diketahui secara pasti. Ada dua orang yang dicurigai sebagai pengemudi minibus tersebut.

Yaitu Galih Lea Septian Pratamal, 25, warga Pemalang dan Angga, 30, asal Jawa Timur. Galih yang tewas dicurigai sebagai sopir utama. Sementara Angga diduga sebagai sopir cadangan yang mengemudi saat kecelakaan.

Angga yang masih menjalani perawatan belum bisa dimintai keterangan oleh Satlantas Polres Batang. Kondisi keduanya berada di luar minibus saat kecelakaan. Ruang kemudi tidak mengalami kerusakan parah. Sementara ruang bagian kiri ringsek hingga setengah bodi minibus. Saat dilakukan evakuasi, pintu ruang kemudi telah terbuka.

“Kami masih melakukan pendalaman terkait pengemudi. Berdasarkan informasi yang kami dapat, ada dua sopir pada saat kejadian, yaitu satu sopir, satu sopir cadangan. Ini kondisi meninggal, satu dalam kondisi perawatan, kami masih koordinasi dengan dinas dari kesehatan,” ujar Kasatlantas Polres Batang, AKP Dhayita Daneswari pada Jawa Pos Radar Semarang, Selasa (6/7).

Pihaknya tidak memungkiri, ruas Tol Batang ini rawan kecelakaan. Sebelumnya, beberapa tokoh publik bahkan telah menjadi korban di sana. Di antaranya ayah Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Hermanto Dardak pada 20 Agustus 2022. Kemudian, mantan Dandim 0736 Batang/ Letkol KAV Henry Napitupulu pada 7 September 2021.

Saat kecelakaan ia sedang menjabat sebagai Wakil Asisten Teritorial Kodam IV Diponegoro. Terbaru, kecelakaan maut yang merenggut tujuh nyawa pada 5 September 2022. Pihaknya mencatat selama 2022 di Kabupaten Batang ada 325 kasus kecelakaan. Data tersebut masih secara umum, belum terpisahkan mana yang di tol atau bukan.

“Beberapa kejadian yang ada di wilayah Batang kebanyakan memang faktor lelah, itu masih kami lakukan pendalaman terkait faktor-faktor apa saja (yang menyebabkan kecelakaan, Red),” ucapnya.

Pihaknya pun mengimbau bagi masyarakat yang yang melintas di Kabupaten Batang untuk berhati-hati. Bagi yang mulai merasa lelah bisa beristirahat di rest area yang disediakan.

“Tidak selalu laka tol artinya korban meninggal tidak selalu. Parah tidaknya tergantung kecelakaannya,” tandasnya. (yan/zal)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya