
RADARSEMARANG.ID, Batang – Pemkab Batang cukup waswas terhadap dampak dibangunnya tanggul laut di Pekalongan. Selama ini banjir rob kerap terjadi di area pesisir Kecamatan Batang. Bahkan abrasi juga telah menggerus garis pantai hingga 200 meter.
Kondisi itu berdampak pada permukiman warga, aktivitas masyarakat, hingga pertanian. Menghadapi hal itu, Penjabat (Pj) Sekda Batang Ari Yudianto menginginkan adanya dukungan penganggaran dari DPRD Provinsi Jawa Tengah. Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah di aula bupati beberapa waktu lalu.

“Kita harap dukungan DPRD Jateng untuk meminimalkan bencana rob yang kini terus meluas di Kecamatan Kota Batang. Hal itu akibat dampak pembangunan tanggul laut Pekalongan,” jelasnya.
Menurutnya, wilayah Kecamatan Batang dilalui beberapa sungai yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jateng. Seperti Sungai Sambong, Gabus, dan saluran irigasi yang jarang sekali tersentuh perbaikan maupun normalisasi.

“Sungai itu jarang sekali tersentuh, kami mau masuk takut ada temuan. Kami juga sering usulkan di Musrenbang. Sedimentasi sungai sudah tinggi dan terjadi penyempitan yang berpotensi bencana banjir dan rob tiap tahunnya,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, garis pantai di Batang sudah mundur 200 meter. Sekarang, tanah-tanah warga sudah berbatasan dengan air laut.
Sekretaris Komisi E DPRD Jawa Tengah Sri Ruwiyati mengatakan, kebencanaan menjadi pokok permasalahan di Jawa Tengah. Seperti bencana rob dan bencana ekstrem lain karena cuaca tidak menentu.
“Kita hadir di Batang ingin mengetahui upaya mitigasi bencana. Kita juga menginginkan data dan masukan tentang penanganan kebencanaan,” terangnya.
Adanya data kebencanaan, lanjutnya, Komisi E DPRD Jawa Tengah bisa menggelontorkan anggaran aspirasinya untuk mengatasi persolaan tersebut.
“Hampir semua anggota Komisi E dapil dari Batang, jadi peluang anggaran aspirasinya cukup besar digelontorkan di Batang. Sehingga permasalahan kebencanaan pelan-pelan dapat terurai,” tegasnya.
Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, M Ridwan mengatakan, permasalahan rob tidak bisa diatasi oleh Pemkab Batang dan Provinsi Jateng saja.
“Permasalahan bencana di Batang harus kita kroyok. Tidak bisa dari satu sisi saja dari Pemkab saja, karena anggaran terbatas. Pemerintah provinsi saja tidak bisa,” ujarnya
Terkait upaya mitigasi banjir rob yang melanda di Batang akan ada pembangunan sabuk pantai. Dana itu terbilang besar. Pengampunya adalah pemerintah pusat.
Saat ini sudah mulai pembangunan di Pekalongan dan Batang, tapi di Batang baru beberapa kilometer saja.
“Oleh karena itu, kita akan dorong pemerintah pusat agar sabuk pantai bisa sampai ke wilayah timur. Kalau tidak, air akan mencari tempat yang rendah. Nanti Pantai Sigandu bisa hilang,” tandasnya. (yan/zal)