RADARSEMARANG.ID, BATANG – Kepala Lapas (Kalapas) Batang Rindra Wardhana bikin kerusuhan. Suasana kacau itu terjadi usai upacara peringatan Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional), Jumat (13/5). Rindra mengamuk, memukul, dan menendang petugas bertameng yang sedang bersiaga.
Beberapa orang yang ada di sekitar lokasi pun ikut melampiaskan amarah. Menyerang para petugas berpelindung lengkap. Namun kerusuhan itu bukan sungguhan. Melainkan hanya simulasi. Memberi bekal penanganan bila terjadi kericuhan. Baik itu bekal fisik maupun mental.
“Ini bekal untuk CASN (calon aparatur sipil negara) di Lapas Kelas IIB Batang, Kanwil Kemenkumham Jateng. Kami memberikan bekal baik secara fisik maupun mental kepada adik-adik yang baru ini,” ucap Rindra.
Menurutnya, kebutuhan fisik dan mental sangat penting bagi CASN di Lapas Batang. Pelayanan bagi pelanggar hukum harus dilakukan secara prima. Caranya dengan penyiapan mental dan fisik.
Pada kesempatan itu pihaknya bersama petugas lapas lain menciptakan suasana kacau. Ibarat para napi melakukan kerusuhan. Kursi dilempar ke petugas, massa yang anarkis bersama-sama menyerang petugas. Mereka melayangkan pukulan, tendangan dan melemparkan benda-benda di sekeliling. Mengetahui situasi tersebut, para napi pun terlihat ikut menyaksikan ketegangan dari balik jeruji.
“Selama ini kami telah memberikan latihan fisik. Termasuk juga latihan beladiri. Kebetulan saya juga ada basic di pelatih fisik, dan perisai diri. Saya tularkan ilmu yang saya dapatkan kepada mereka,” ujarnya.
Pada perisai diri, ilmu dititikberatkan pada silat, pernafasan, dan kerohanian untuk bisa lebih dekat dengan Tuhan. Usai memperkenalkan ilmu perisai diri, pihaknya sempat memperagakan pertarungan dan menahan pukulan dari berbagai arah. Seperti pukulan di bagian dada dan punggung.
Rindra menambahkan, mental CASN diuji agar mengetahui sampai sejauh mana kesiapan menghadapi situasi apa pun. Saat ini ada 14 CASN di Lapas Batang. Terdiri dari 13 petugas kemanan dan satu perawat. (yan/zal)