
RADARSEMARANG.ID, Batang – Peternakan madu di Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih, disulap menjadi objek wisata. Pengunjung bisa bebas mencicipi madu langsung dari sarangnya. Tempat itu ada di kawasan hutan karet milik PTPN IX, dekat bukit Srigunung.
Salah satu peternak madu di kawasan tersebut Listari, 54, menjelaskan, wisata itu digagas sebagai sarana edukasi. Tidak hanya mencicipi dan mengetahui khasiatnya, tapi bisa melihat sarang hingga memanennya. Madu di sana ada beragam pilihan. Mulai dari yang baru dipanen, ataupun madu yang sudah disimpan hingga bertahun-tahun.

“Yang hitam ini, madu yang sudah disimpan 10 tahun. Semakin lama disimpan akan semakin hitam dan berkhasiat. Satu sendok saja khasiatnya lebih terasa dibandingkan dengan madu biasa,” ucapnya.
Listari sendiri telah mengembangkan sekitar 400 kotak sarang lebah. Sehari bisa dipanen tiga hingga sepuluh kotak. Satu kotak sarang lebah bisa menghasilkan tiga liter madu. Madu di sana dihargai Rp 120 ribu per botol. Sedangkan untuk madu yang berusia 10 tahun dibanderol Rp 170 ribu per botol.

Produk madu milik Listari sudah dipasarkan hingga ke berbagai daerah. Mulai Cirebon, Semarang, Yogyakarta dan lainnya. “Madu ini sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Seperti sakit perut dan obat kuat, juga bisa untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” ujarnya.
Salah satu pengunjung, Muslimah, 60, mengatakan, ini pengalaman pertamanya. Bisa memakan madu langsung dari sarangnya. “Wah sangat asyik jika bisa beli madu di sini. Bisa icip-icip madu secara langsung. Dan hawa di sini juga sejuk di bawah rerimbunan pohon,” kata Muslimah. (yan/zal)