
RADARSEMARANG.ID, Batang – Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Kota Pekalongan, Inggit Soraya bakal mendekatkan bahasa Jawa kepada siswa PAUD. Menurutnya, pembekalan bahasa Jawa bisa meningkatkan pembentukan karakter anak. Supaya bisa lebih memahami unggah-ungguh, seperti sopan santun, tata krama, dan tata susila.
“Unggah-ungguh ini sudah terpinggirkan, padahal itu tradisi kita. Kan di Pekalongan bahasa sehari-hari juga kebanyakan menggunakan bahasa Jawa. Sudah terpinggirkan, sekarang malah pakainya bahasa Indonesia,” ujar Inggit saat menerima kunjungan tim Jawa Pos Radar Semarang Selasa (18/1).

Istri Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid itu, akan berupaya memperbaiki tradisi yang sudah hilang tersebut. Berbagai aspek akan dipadukan. Seperti keluarga dan lingkungan sekolah PAUD.
“Di PAUD akan diberikan materi pembelajaran bahasa Jawa. Itu jadi PR yang akan kami pikirkan bersama. Kami juga sudah menambah kurikulum untuk mengangkat tradisi batik. Dulu hanya di SD dan SMP, sekarang di Paud sudah ada,” imbuhnya.

Menurutnya, materi bahasa Jawa dianggap kurang efektif jika tidak ada dukungan dari orang tua. Orang tua harus bisa mencontohkan penggunaan bahasa Jawa yang halus dalam kehidupan sehari-hari. Melalui cara itu anak-anak akan ikut dan beradaptasi dengan mudah.
“Semua kembali ke orang tuanya, mereka mengajarkan atau tidak. Kunci pertama adalah di keluarga. Saya juga akan menyampaikan ke ketua-ketua TP PKK untuk ikut menyosialisasikan hal itu sampai ke masyarakat. Bahwa pendidikan karakter di lingkungan keluarga itu penting,” tandasnya. (yan/zal)