26 C
Semarang
Senin, 27 Maret 2023

Kronologi Ayah yang Tega Bacok Anak Kandung di Batang, Cemburu Istri Jalan-Jalan dengan Bos

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Batang – Seorang bapak tega bacok anaknya di Desa Sariglagah, Kecamatan Warungasem, Rabu (29/12) sore. Aksi itu dilakukan di depan rumah pelaku dan banyak warga yang menyaksikan. Pelaku adalah Sutrimo, 39, seorang pekerja seni.

Slamet, 55, saksi mata mengatakan, pelaku mengalami depresi karena masalah keluarga. Saat kejadian, Sutrimo mengamuk diduga karena cemburu dengan Siam, 39, istrinya. Sang istri diajak jalan-jalan oleh bosnya. Siam saat ini bekerja di Semarang. Keduanya sudah pisah ranjang.

“Kejadiannya di depan rumah. Saat itu banyak warga. Kalau tidak banyak warga, ya mati itu anaknya,” ucap Slamet saat ditemui Jawa Pos radar Semarang di lokasi kejadian, Kamis, (30/12).

Baca juga:  Eksistensi GRIS Digantikan Mal Paragon

Saat kejadian, ia sedang bekerja di proyek pembangunan musala persis di depan rumah pelaku. Sebelum pembacokan, pelaku mengamuk dan berteriak-teriak di depan rumah sehabis duhur. Tak puas, pelaku masuk ke dalam rumah dan membakar dapur rumahnya. Warga pun langsung berdatangan untuk memadamkan api dengan alat seadanya.

Sekitar pukul 15.30, sang anak yang masih berusia 14 tahun mencoba menenangkan ayahnya. Nahas, ia malah dibacok menggunakan parang. “Anaknya itu mungkin sedang mengingatkan orang tuanya. Pak sabar pak. Korban malah disuruh sujud di hadapannya. Pelaku teriak sujud, sujud. Langsung dibacok pipinya. Kalau (parangnya) tajam sudah mati itu,” katanya.

Baca juga:  Pernah Belajar di UKSW Salatiga, Rektor: Jozeph Paul Zhang Tak Merepresentasi Karakter Alumni 

Parang milik pelaku sebelumnya sudah digunakan untuk membacok kubah musala. Kubah itu tergeletak di lantai depan rumahnya. Selain itu, pelaku juga merubuhkan pegangan jembatan kecil di depan rumah dengan parang.

Akibat kejadian itu, Raihan mendapatkan tujuh bacokan. Satu bacokan di bagian pelipis, kepala, lengan kiri, dan kaki kiri. Sementara di punggung ia mendapatkan tiga bacokan. Beruntung di depan rumah pelaku banyak pekerja di musala. Juga ada tahlilan ibu-ibu tak jauh dari TKP. Mereka hanya mengawasi tidak berani mendekat. “Sama warga dibekap dari belakang, parangnya dirampas. Kemudian tangannya diikat tali,” terang Slamet.

Baca juga:  PSIS ke Malang Tanpa Pemain Asing

Usai kejadian, korban langsung dilarikan ke RSUD Batang. Sementara pelaku dibawa ke RS Djunaid. Saat dikonfirmasi, pihak desa tidak berani memberikan keterangan apapun. Saat ini, kasus tersebut telah ditangani Polsek Warungasem.

Danramil 11 Warungasem Letda Inf Kos Dwi menerangkan, pelaku punya masalah keluarga sudah bertahun-tahun. Mereka sering cekcok. Istri pelaku sudah berulang kali pergi dari rumah. Tinggal di rumah orangtuanya. “Semalam habis maghrib pelaku menceburkan motornya ke Sungai Bleder,” ucapnya. (yan/ida)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya