RADARSEMARANG.ID, Batang – Tak ada job rias pengantin karena pandemi, Siti Nur Kholifah, 45, banting setir usahanya. Perempuan asal Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing itu terus memutar otak untuk bertahan dari krisis. Ia menyewakan perangkat lukis bagi anak-anak di Pantai Jodo.
Keberaniannya membuka usaha tersebut ternyata dilihat sebagai peluang oleh masyarakat lain. Mereka ikut mendirikan lapak melukis lengkap dengan gabus sebagai kanvasnya. Namun tidak menjadi masalah, ia tak merasa tersaingi.
Menurutnya, menghadapi masa-masa sulit akibat pandemi membuat sebagian orang mempunyai pemikiran kreatif. Menciptakan usaha yang bisa menghasilkan rupiah.”Lima belas tahun saya menekuni tata rias pengantin dan tiba-tiba saja berhenti karena korona,” ucapnya Minggu (6/9/2020).
Rumah yang dekat dengan objek wisata Pantai Jodo membuka jiwa kreatifnya. Peluang pun didapat setelah sebelumnya melihat lapak lukis di pasar malam. Sekar akhirnya bertekad membuka lapak lukisan khusus untuk anak-anak di Pantai Jodo. Modalnha hanya gabus dan cat pewarna serta bangku kecil.
Dengan membayar Rp 10 ribu per kanvas, anak-anak bebas mewarnai di lukisan pilihannya. Usaha yang awalnya hanya coba-coba ternyata laris manis. Pada hari libur Sekar bisa menjual 30 papan gabus sedangkan hari biasa sekitar 15 buah. (yan/ton/bas)