RADARSEMARANG.ID, Batang – Batang Dolphin Center resmi dibuka penuh. Pembukaan dimeriahkan penampilan kiper berenang bersama lumba-lumba. Pementasan dengan gaya tersebut kembali dilakukan, setelah sebelumnya dipentaskan tahun 2018. Dua orang kiper bercengkrama sembari memacu ombak bersama lumba-lumba.
Atraksi kiper lumba-lumba dilontarkan cukup tinggi dari dalam air disambut gemuruh tepuk tangan pengunjung. Seluruh kursi yang tak bersilang terisi penuh. Panggung pementasan itu sebelumnya bisa diisi 500 orang, kini hanya muat 150 penonton. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Batang Wahyu Budisantoso membuka Dolphin Center Minggu (26/7/2020).
Selama pandemi objek wisata yang menjadi salah satu unggulan di Kabupaten Batang itu tutup total tiga bulan. Ia menjelaskan pembukaan wisata tersebut dilakukan secara berkala. Pembatasan jumlah pengunjung dilakukan dengan persentase bertahap. Pembukaan keseluruhan diperbolehkan setelah pengelola dinilai berhasil menerapkan protokol kesehatan ketat selama uji coba dalam beberapa minggu.
“Tahap pertama uji coba dilakukan dalam satu minggu. Pengunjung dibatasi 20 persen, satu minggu berikutnya naik menjadi 50 persen. Setelah dua minggu tidak ada persoalan dan tidak memunculkan klaster baru di area wisata, minggu ini kita buka secara keseluruhan,” kata Wahyu pada Jawa Pos Radar Semarang.
Manager Operasional Batang Dolphin Center, Octavianus Bagus Wijaya Danu mengatakan, pihaknya memberikan batasan sampai 700 pengunjung. Pementasan pertama ini juga dibuat sepesial, dengan menampilkan atraksi memukau kiper berenang bersama lumba-lumba.”Ada pentas aneka satwa sama lumba-lumba, satwa juga tidak boleh ada sentuhan dengan pengunjung. Karenanya satwa-satwa tunggangan belum boleh dinaiki,” ucapnya.
Satwa benar-benar dijaga dari kontak fisik dengan pengunjung, karena dianggap sangat rentan tertular penyakit. Pihaknya juga menandaskan pengelola sengaja memberlakukan protokol kesehatan lebih ketat, agar dapat ditiru pengelola objek wisata lain. Terlihat tempat cuci tangan tersebar di sudut-sudut area wisata. Tiap mobil yang datang juga disemprot disinfektan.
“Kita meminimalisasi kontak fisik antara pengelola dan pengunjung ataupun antarpengunjung. Semua orang yang masuk kami data secara detail” tambah Danu. (yan/lis/bas)