
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) berfokus menggenjot layanan perlindungan pada anak.
Baik secara terintegratif dan kolaboratif. Salah satu upaya yang dilakukan adalah bersinergi bersama membangun desa ramah anak.

Berdasarkan data kompilasi SIMFONI tahun 2022 oleh DP3A Jateng tercatat ada 1.224 kekerasan anak. Sebanyak 245 laki-laki dan 979 perempuan. Sedangkan untuk perkawinan anak di Jateng tahun 2020 sebanyak 12.972 dan tahun 2022 sebanyak 5.554 kasus.
Karena itu, Pemprov Jateng melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng bersinergi dengan Unicef dan Yayasan Setara berfokus untuk menggenjot program kegiatan Safe and Friendly Environment for Children (SAFE4C).

Salah satunya untuk mendukung terciptanya penguatan lingkungan yang aman serta ramah bagi anak di Jateng.
“Kami di tahun 2023 itu kepingin lebih kolaboratif untuk mengatasi problem-problem di Jateng. Karena sebenarnya sasarannya di titik yang sama ya kebanyakan ada di desa,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno usai membuka kegiatan Rapat Koordinasi dan Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Perlindungan Anak di Jateng di Hotel Grasia, Kamis (26/1).