RADARSEMARANG.ID, Semarang – Meski secara virtual, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan wayang Gatotkaca-nya membuat ger-geran para hadirin. Yakni dalam acara Pagelaran Wayang Kulit New Era yang digelar Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatra) di Deli Serdang Sumatra Utara Sabtu (5/3). Ganjar juga menyampaikan pesannya untuk tetap menjaga kerukunan dengan masyarakat asli setempat.
Nasi Urap, menjadi panganan penuh kenangan antara Ganjar dengan Ketua Umum Pujakesuma, Eko Sopiyanto. “Pak Ganjar kenapa kami undang, karena representasi wayang kulit asal muasalnya dari Jateng. Lha Pak Ganjar, saya masih ingat makan nasi urap bareng 15 tahun yang lalu,” tutur Eko Sopiyanto kala menyapa Ganjar.
Momen ini memicu tawa peserta yang datang secara luring maupun yang bergabung secara virtual. Budayawan Sujiwo Tejo yang ada di lokasi, turut hanyut dalam suasana yang hangat. “Inilah istimewanya Pujakesuma. Pasedulurannya itu diingat-ingat dari sesuatu yang sederhana. Makan nasi urap bareng Mas Eko,” kata Ganjar usai diminta nDalang.
Ganjar mengatakan, hal-hal kecil dan sederhana itu menggambarkan Pujakesuma. Dalam perkumpulan, suasana kebatinannya bahagia dan tidak ada perasaan yang tak enak. “Maka semua tetap bisa membangun keguyuban keakraban. Jadi di mana tanah diinjak, di situ langit dijunjung,” kata Ganjar.
Pujakesuma yang telah ada bertahun-tahun di Sumatra, lanjut Ganjar, diharapkan bisa tetap menghormati warga asli Sumatra. Pujakesuma, menggambarkan keragaman yang ada di Indonesia. Sesuai tema, Ganjar berharap Pujakesuma bisa menjaga kerukunan yang sudah terjalin selama ini.
“Tentu saja kita diberi makan, diberi minum, berkeluarga, berteman, bahkan yang menikah dengan orang di sana itulah saudara kita. Itulah bhinneka tunggal ika, kemudian itulah Indonesia kita yang mesti kita jaga,” tandasnya. (sls/bas)