
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Awal Januari 2022 ini, Balai Trans Jateng memberlakukan pembayaran non tunai untuk para penumpang pada seluruh koridor. Kendati begitu, rupanya banyak penumpang yang belum mengetahi layanan cashless tersebut.
Saat ini, Trans Jateng mempunyai enam koridor. Di antaranya Semarang-Bawen, Purwokerto-Purbalingga, Semarang-Kendal, Magelang-Purworejo, Solo-Sragen, dan Semarang-Grobogan.

Alvina, 16, salah satu penumpang Trans Jateng mengaku, baru mengetahui layanan non tunai hari ini Kamis (6/1). Awalnya, ia kebingungan dengan proses pembayaran. Namun, ia ingat bahwa dirinya memiliki Shopeepay. Alhasil, ia merasa mudah dengan metode pembayaran cashless ini.
“Pembayaran pakai nontunai ini lebih mudah. Tidak perlu ambil uang cash dari dompet. Lebih simpel juga. Cuma scan, udah deh kita bayar cashless,” ungkapnya setelah turun dari dalam bus Trans Jateng Shelter Terminal Penggaron kepada Jawa Pos Radar Semarang Kamis (6/1) siang.

Warga Demak itu, rupanya selalu menggunakan bis Trans Jateng untuk menuju ke sekolahnya. Dia katakan, naik Trans Jateng rupanya sangat menghemat biaya dan tenaga. “Tinggal duduk, terus nanti juga sampai di lokasi tujuan,” tuturnya.
Alvina juga menjelaskan, saat melakukan pembayaran ia menggunakan E-Wallet Shopeepay pada aplikasi Shopee miliknya. Setelah melakukan scan barcode, saldo Shopeepay miliknya pun langsung berkurang Rp 2 ribu.
Itu karena, Alvina termasuk penumpang dengan kategori pelajar. “Kalau dari kemarin tahu bisa nontunai, saya pasti sudah pakai nontunai. Besok lagi saya akan sering pakai nontunai saja,” jelasnya.
Sementara itu, seorang petugas Shelter Terminal Penggaron BRT Trans Jateng, Muhammad Ishaq mengaku, belum banyak penumpang yang menggunakan layanan pembayaran nontunai. Itu karena, saat ini masih dalam proses sosialisasi.
“Pembayaran nontunai ini kan baru diterapkan 1 Januari 2022 kemarin. Saat ini masih proses sosialisasi. Mungkin bulan depan sudah banyak yang bayar pakai nontunai,” katanya.
Adapun sosialisasi yang dilakukan yakni dengan menempelkan poster di halte atau shelter. Diharapkan calon penumpang juga membaca poster sosialisasi pembayaran tersebut. “Kami juga melakukan sosialisasi langsung di dalam bus kepada penumpang,” tandasnya. (dev/ida)