
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Kini siaran televisi (TV) analog sudah harus bermigrasi ke digital paling lambat 2 November 2022. Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jateng dan KPID Jateng menyatakan kesiapan dengan berbagai upaya, termasuk sosialisasi ke masyarakat.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengakui, migrasi ini akan melibatkan banyak pihak. Di antaranya 44,5 juta rumah tangga pengguna TV analog terestrial, 701 lembaga penyiaran TV analog, produsen, hingga pedagang TV.

“Migrasi di Jateng dilakukan secara bertahap di tujuh wilayah layanan siaran. Jadi masyarakat dan pihak yang terlibat nggak kaget,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Tahap pertama pada 30 April 2022 diberlakukan untuk wilayah siaran 2, 3, 6, dan 7. Lalu tahap berikutnya pada 25 Agustus 2022 untuk wilayah 1, termasuk Semarang. Kemudian disusul kota lainnya di Jateng dari wilayah siaran 5 dan 8. “Dengan analog switch off (ASO) dapat menghemat pita frekuensi hingga 112 MHz. Kami bisa tahu acara yang sudah tayang dan yang akan tayang,” imbuhnya.

Ketua KPID Jateng Muhammad Aulia mengatakan migrasi TV analog ke digital perlu dipersiapkan lebih matang. Agar tidak terjadi perubahan jadwal seperti rencana awal yang semula ASO pada 17 Agustus 2021. Kemudian masyarakat dapat benar-benar merasakan dampat positif dari migrasi TV ditigal ini.
“Demokratisasi dunia penyiaran akan lebih tercipta. Diharapkan tidak ada lagi monopoli oleh mainstream media ataupun konglomerasi media. Lalu siaran dan konten lokal dapat lebih berdaya,” tandasnya
Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono mengatakan dukungan penuh pada rencana ASO untuk pindah ke TV digital tersebut. Pihaknya akan menyiapkan anggaran perangkat STB untuk masyarakat yang kurang mampu.
TV digital disebut lebih jernih, jelas, dan canggih. Selain itu, membuka peluang bagi pelaku industri kreatif lokal. Siaran dengan unsur kedaerahan memiliki akses yang lebih mudah untuk tayang. Sehingga memungkinkan keragaman konten menjadi pilihan bagi khalayak.
“Ada banyak anak konten kreator hebat. Kita bisa eksplorasi wisata daerah sampai mengangkat UMKM lokal, semuanya bisa naik kelas dengan ini,” ujar Ganjar Pranowo dalam forum virtual tersebut. (taf/ida)