RADARSEMARANG.ID, Semarang – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng mengoptimalkan kembali e-makaryo untuk mengurangi angka pengangguran. Saat ini, masih terdapat 40 posisi terbuka mencari tenaga kerja. Sementara itu, total 434 perusahaan menggunakan e-makaryo untuk perekrutan hingga Juli kemarin.
Kepala Disnakertrans Sakina Rosellasari mengatakan dibanding tahun lalu angka pengangguran sedikit berkurang. Pada 2020 tercatat pengangguran di Jateng sebanyak 1,2 juta. Sedangkan di pertengahan tahun ini 1,1 juta. Meski PPKM terus diperpanjang pihaknya mencoba mencegah terjadinya PHK. “Kami sebisa mungkin melakukan pendekatan hubungan industrial agar tidak ada pegawai yang di-PHK,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Puluhan posisi yang mencari tenaga kerja didominasi oleh industri padat karya. Hal itu karena permintaan dari luar negeri meningkat. Di antaranya seperti industri alas kaki, clothing, dan underwear. Dia katakan, beberapa brand ternama di luar negeri melakukan produksi di Jateng.
“Dibandingkan dengan bursa kerja Jateng yang sebelumnya, e-makaryo lebih simpel, mudah dan familiar. Karena sasarannya memang untuk warga Jateng,” tutur Sakina.
Hingga kini sebanyak 135 ribu pencari kerja telah mengakses e-makaryo untuk melamar pekerjaan yang sesuai. Ke depan pihaknya juga akan mengembangkan loker di sektor informal dan pelatihan di banyak BLK. Lalu mengadakan pelatihan di bidang tersebut. Seperti halnya pelatihan barista, smart farming dan lainnya. “Sekarang ini anak muda banyak yang pengen jadi wirausaha handal, maka kami coba fasilitasi,” imbuhnya.
Pendaftaran sudah dibuka. Namun perpanjangan PPKM membuat pelaksanaan pelatihan terpaksa ditunda. Sakina mengungkap minat kelas barista sangat tinggi. Pihaknya membuka 50 slot peserta, namun ada ribuan yang mendaftar. (taf/ida)