
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Peristiwa pembegalan terjadi di Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati. Korban bernama Danang Putu Wijaya, 21. Warga Purworejo itu mengalami luka bacok dan tusuk di bagian punggung dan samping perut. Pelakunya dua orang. Handphone dan uang gaji korban juga dirampas.
Korban sebelumnya merupakan karyawan SPBU Pertashop 4P 50203 di Gunungpati. Saat itu dia berniat pulang ke Purworejo, kampung halamannya, setelah mendapat gaji terakhir.

Sabtu (10/12) tengah malam, dia nongkrong di areal tempat kerjanya bersama satu orang rekan yang juga pekerja Pertashop.
Tanpa disadari ada dua pria berboncengan motor (dari arah Mijen) mendekati korban dan menanyakan suatu alamat di Kandri Asri.

“Terus ditunjukin sama dia (korban) yang mengarah ke Manyaran,” ungkap Arya, salah satu pekerja Pertashop, Selasa (13/12).
Setelah itu, dua pria tersebut meninggalkan korban menuju arah yang ditujukan korban. Namun, tidak selang berapa lama, dua pelaku tersebut kembali menghampiri korban dan melakukan aksi begalnya.
“Tidak sampai lima menit, orangnya balik, yang bonceng turun dari motor sambil bilang kowe ngapusi mas (kamu bohong mas). Terus (korban) ditusuk empat kali, yang kena tiga kali. Mengalami luka sayat di pinggang,” bebernya.
Korban yang tak berdaya dan panik juga tak mampu melawan. Begitu juga rekan korban yang duduk nongkrong bersama juga tak berani melakukan perlawanan. Hingga akhirnya, harta benda korban berhasil dirampas pelaku.
“HP-nya diminta paksa. Terus dua orang itu kabur ke arah Manyaran. Ciri-cirinya yang bonceng agak gemuk, yang satunya kurus, naik motor matic, tidak ada pelat nomornya,” jelasnya.
Sialnya lagi, di dalam handphone tersebut ada uang jutaan korban yang disimpan dalam aplikasi Dana. Padahal uang tersebut akan dipakai untuk pulang ke Purworejo pada pagi harinya, Minggu (11/12).
“Padahal itu uang gaji terakhirnya, Rp 2 juta, dimasukan ke aplikasi Dana. Sebenarnya itu dia sudah keluar kerja, dan rencananya Minggu pulang. Malam harinya malah dirampas,” katanya.
Sebelum keluar, korban bekerja di tempat tersebut kurang lebih satu tahun. Korban kemudian diantar melapor ke Polsek Gunungpati.
Sementara itu, Kapolsek Gunungpati Kompol Indra Hartono belum bersedia memberi penjelasan. Ketika dikonfirmasi di kantornya, Selasa (13/12), yang bersangkutan enggan menemui koran ini. (mha/zal)