26 C
Semarang
Jumat, 2 Juni 2023

Menumbuhkan Minat Baca Guru Sekolah Dasar melalui Gerakan CoProL

Oleh : Indah Ratnaningsih, S.Pd., M.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Kegiatan produktif yang dapat dilakukan oleh seorang guru adalah membaca. Dengan membaca seseorang bisa melakukan eksperimen dari hasil membaca buku. Efek yang ditimbulkan dari membaca mampu mengubah pola pikir, contoh seseorang membaca kata-kata inspiratif yang ditulis oleh seorang filsuf ternama akan membawa dampak pada pemikirannya.

Dasar utama dalam meningkatkan minat baca melalui dunia pendidikan. Guru memegang peran penting dalam meningkatkan minat baca baik untuk kepentingan guru itu sendiri ataupun kepentingan teladan bagi siswa.

Profesi guru saat ini membutuhkan kompetensi diri yang diupayakan terus meningkat, untuk itu guru perlu untuk belajar sepanjang hayat. Standar kompetensi bagi guru harus memiliki pengetahuan profesional, ketrampilan profesional seperti mengajar, karakteristik profesional, standar nilai dan etika profesional, pengembangan profesional, dan belajar sepanjang hayat.

Pengetahuan dalam kelas diproduksi oleh seorang guru sebagai leader dan role model. Artinya, guru sebagai intelektual yang terus mau berkembang, tidak pernah merasa puas dengan yang dimengerti, dan selalu belajar sepanjang hayat.

Di era revolusi industri 4.0, guru dituntut belajar lebih banyak mengenai pendekatan yang berbeda dalam dunia pendidikan, karena tantangan yang datang selalu berbeda. Ketrampilan intelektual ini yang harus dimanfaatkan guru untuk menghadapi tantangan.

Bukti di lapangan adanya urgensi pada minat baca guru sangatlah rendah. Banyak alasan yang disampaikan oleh guru mulai dari tidak cukup waktu untuk membaca karena target mengajar harus terpenuhi.

Hal itu juga dialami guru-guru di sekolah penulis SD Negeri Patemon 02 Kota Semarang. Keadaan demikian menjadikan tingkat profesionalisme melalui publikasi ilmiah dan tulisan begitu rendah.

Penguasaan perbendaharaan kata dapat diperoleh dari membaca. Lalu bagaimana dengan guru yang tidak membaca ? Mengembalikan fungsi dari perpustakaan sekolah adalah salah satu upaya untuk membuat daya tarik guru untuk memanfaatkan ruang perpustakaan untuk membaca, bukan untuk datang dan menyimpan arsip perangkat pembelajarannya atau bahkan menjadikan ruang perpustakaan sebagai gudang penyimpanan.

Continuous Profesional Learning (CoProL) adalah sebuah gerakan untuk memacu guru belajar sepanjang hayat, salah satunya melalui gerakan guru membaca rutin dan menyediakan waktu 15 menit untuk membaca.

Guru Profesional selalu mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan dan mendalami keahliannya, rajin membaca literatur, dan tidak merasa rugi dengan membeli buku-buku yang berkaitan dengan bidang yang digelutinya. Hal ini menunjukkan bahwa guru memiliki sebuah kewajiban dan juga sebuah kompetensi untuk melaksanakan sebuah belajar berkelanjutan.

CoProL bertujuan untuk menjaga kompetensi, pengetahuan, keterampilan, serta etika yang dimiliki guru senantiasa terjaga dengan baik keprofesionalan seorang guru. Melalui CoProL guru dapat mengubah cara berpikir, pengetahuan, keterampilan, dan pendekatan yang dipakai dalam sebuah pengajaran.

Untuk melaksanakannya guru harus menyadari pada diri masing-masing bahwa kompetensi diri harus terus berkembang. Sehingga harus ada suatu kesadaran dan alat keterampilan untuk menerjemahkan setiap pemecahan yang ada dilapangan dengan memperluas pengetahuan.

Salah satunya dengan membaca. Membaca dapat meningkatkan profesionalisme guru itu sendiri dikarenakan membaca memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap lingkungan sekitarnya.

Salah satu alat yang esensial untuk belajar sepanjang hayat adalah dengan membaca. Membaca berkaitan dengan aktivitas yang melibatkan keterampilan, aktivitas membaca itu sendiri, dan melibatkan proses pemahaman. Dari segi linguistic, membaca diartikan sebagai suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a decoding and decoding process).

Begitu bermakna dan berpengaruhnya membaca itu pada kehidupan serta lingkungan sekitar, membacalah agar bisa membuka ilmu pengetahuan yang begitu luas. Melalui membaca, guru akan memiliki pengetahuan yang komprehensif mengenai ilmu pengetahuan karena guru adalah seorang intelektual yang menyajikan berbagai macam ilmu pengetahuan secara menarik. (*)

Kepala SD Negeri Patemon 02, Kota Semarang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya