26 C
Semarang
Selasa, 6 Juni 2023

Membangun Karakter Jujur Berkolaborasi dengan Penanaman Jiwa Kewirausahaan

Oleh: Widyaningsih, S.Pd., M.M.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana. Begitupun di dunia pendidikan, seyogyanya kata-kata mutiara ini perlu diperkenalkan kepada peserta didik dan diproklamasikan agar kelak kejujuran benar-benar dapat menjadi alat pembayaran yang sah di kehidupan mereka di tengah krisis mental akibat dinamika globalisasi dunia. Sekolah adalah bejana yang dipercaya oleh pemerintah dan masyarakat sebagai kawah candradimuka untuk menggodok dan mendidik generasi penerus bangsa.

Dalam hal ini, Ki Hajar Dewantara telah mengisyaratkan tentang hakekat pendidikan, yaitu: “Pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kodrat anak.” Sejak lahir kodrat anak adalah suci dari debu, terlepas dari residu.

Kekuatan bakat, minat dan kecerdasan akal pikirnya yang diwariskan dari orang tua dan leluhur-leluhurnya memang masih ternampak samar. Tugas orang tua dan guru selaku pendidiklah untuk menuntun dan menebalkan serta memperbaiki kondisi yang kurang tepat, sehingga menjadi sebuah kekuatan untuk bekal kehidupan peserta didik kelak.

Pendidikan karakter yang terintegrasi dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran di kelas memiliki nilai tawar tinggi dan kompleks. Untuk itu, dibutuhkan keterlibatan seluruh elemen pendidikan di sekolah. Untuk menerapkan pendidikan karakter, seluruh warga sekolah harus memiliki kesepakatan tentang nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan di sekolahnya (Anita Lie, 2010b).

Selanjutnya juga harus dipahami bersama bahwa salah satu di antara tujuan Pendidikan Karakter adalah mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bersumber dari: 1) Agama, 2) Pancasila, 3) Budaya, dan 4) Tujuan Pendidikan Nasional (Pusat Kurikulum, 2010).

Oleh sebab itu, di samping nilai kejujuran, karakter-karakter baik dalam kurikulum merdeka ini, sungguh membutuhkan tempaan tangan-tangan trampil para pendidik. Salah satu karakter yang menjadi wadah untuk mengimplementasikan dan bersinergi dengan nilai kejujuran adalah menumbuhkan karakter kewirausahaan.

Kewirausahaan dalam pendidikan dimaknai bagaimana seorang pendidik dapat menumbuhkembangkan kodrat dan potensi peserta didik. Sehingga menjadi seorang individu yang berani mengembangkan usaha dan ide. Dalam hal ini, penulis di SD Negeri 02 Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan dalam kurikulum KOSP tahun 2023 mencanangkan visi “Bertakwa, cerdas, terampil, sehat, dan berakhlak mulia.”

Karakter jujur dan berjiwa wirausaha ini, penulis kolaborasikan menjadi dua sisi mata uang di dalam mencapai visi sekolah, yaitu berakhlak mulia. Dengan mendirikan Koperasi Kejujuran sebagai wadah untuk tempat menyemaikannya, para pendidik bahu-membahu mendampingi peserta didik secara langsung mempraktikkannya.

Dimulai dari hal yang sederhana, yaitu tertib dalam mengantri manakala hendak membeli, mengambil sendiri secara swalayan barang-barang yang dibutuhkan dan sudah tertata di etalase dengan tempelan harganya, lalu dituntun dalam menghitung besaran uang yang harus dibayarkan, dan berakhir dengan peserta didik memasukkan uang ke kotak pembayaran/kasir serta mengambil sendiri sisa pembayaran di kotak uang yang lain.

Sejauh ini, upaya ini sangat efektif untuk memupuk karakter kejujuran para peserta didik. Bahkan dari hasil evaluasi buku kas dan saldo pembukuan penjualan harian terhitung laba yang cukup signifikan sebagai sebuah sinyalemen bahwa peserta didik benar-benar menjunjung nilai-nilai kejujuran mereka.

Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui sudah. Dari ide sederhana mendirikan Koperasi Kejujuran di sekolah, bukan sekadar membuahkan hasil berupa adanya peningkatan kesejahteraan secara finansial kepada para penanam sahamnya, pula kemudahan siswa/peserta didik dan guru untuk memenuhi kebutuhan akan peralatan sekolah, utamanya lagi adalah untuk memupuk nilai kejujuran/ berakhlak mulia dan jiwa kewirausahaan secara efektif dan kontinyu pada diri peserta didik di sekolah. (gp/aro)

Kepala SD Negeri 02 Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya