
RADARSEMARANG.ID, Kepercayaan diri remaja sangat penting untuk ditumbuhkan. Agar mereka berani tampil di depan umum, berbicara dengan orang lain dan berkarya dalam bidang apapun. Kepercayaan diri yang dimaksud adalah dimana seseorang mempunyai keyakinan atas kemampuan yang dimiliki dalam melakukan tindakan tidak merasa cemas, bebas melakukan hal-hal sesuai keinginan dan bertanggung jawab.
Untuk bisa percaya diri remaja harus berani. Berani dalam hal yang positif agar dapat mengexplore apa yang mereka ingin sampaikan dan karyakan. Kepercayaan diri harus di bangun sejak awal agar mudah untuk mengexplore dirinya. Salah satunya dengan mengikuti organisasi. Baik di sekolah atau di masyarakat.

Organisasi merupakan wadah latihan pengembangan diri, bersosialisasi, dan kepemimpinan untuk belajar berani dalam bertindak serta kerjasama untuk menghasilkan karya melalui kegiatan.
Remaja yang notabenenya sedang pencarian identitas diri dan masih kurang stabil emosinya diarahkan ke organisasi agar dapat membantu dirinya belajar mengolah psikisnya.

Supaya dapat mengisi masa remaja yang positif serta salah satunya membangun kepercayaan diri. Pasca covid beberapa tahun lalu remaja cenderung selalu di rumah. Walaupun ada media online, tapi pastinya tidak seseru secara offline. Oleh karena itu organisasi merupakan wadah remaja dalam menumbuhkan kepercayaan diri dari berbagai kegiatan, argumentasi, dan sosialisasi.
Banyak organisasi untuk remaja contohnya di sekolah seperti OSIS, MPK, majalah sekolah dan organisasi keagamaan. Sedangkan organisasi di masyarakat ada karang taruna dari wilayah RT sampai kota/kabupaten, organisasi keagamaan seperti masjid dan gereja.
Remaja yang sekarang berada di jenjang SMP dan SMA perlu belajar dalam menumbuhkan kepercayaan diri melalui organisasi minimal dalam hal tugas kelompok/ organisasi kelas. Kepercayaan diri dapat dibangun minimal dari komunikasi. Salah satunya dalam pergaulan antar teman melalui komunikasi. Dalam presentasi siswa memiliki keberanian dan kemampuan untuk berbicara di depan umum.
Dimulai dari lingkungan kelasnya masing-masing (Setiyono dkk, 2016). Minimal melatih kepercayaan diri dari kelas. Kalau ingin mengembangkan diri lagi bisa melalui organisasi kelas, lebih mengembangkan diri bisa ikut organisasi sekolah dan organisasi di masyarakat.
Dalam rangka pengembangan diri remaja, organisasi adalah salah satu wadahnya. Untuk membangun kepercayaan diri dalam berbagai bidang sesuai organisasinya. Siswa di sekolah memiliki karakter yang berbeda-beda tergantung dari latar belakang dari siswa tersebut.
Ada siswa yang sudah memiliki karakter pemberani dalam arti berani tampil dan menampilkan diri di dukung keluarga yang selalu mensupport pada kegiatan anaknya di organisasi yang penting positif. Untuk siswa yang lain ada juga yang karakternya introvert/pemalu, tidak berani tampil dan menampilkan diri serta ikut di organisasi sedangkan orang tua sudah mensuportnya.
Ada juga orang tua yang cuek terhadap anaknya. Tapi anaknya aktif berani menampilkan diri dengan mengikuti organisasi di sekolah dan luar sekolah. Ada juga siswa yang kurang aktif dan orang tua tidak mendukung/ cuek pada anak.
Sebagai orang tua, guru dan tokoh masyarakat diharapkan dapat mensupport anak didik/anaknya dan remaja untuk mengikuti organisasi di sekolah/ di masyarakat. Di masyarakat seperti tingkat RT, RW dan kelurahan di harapkan dapat membentuk karang taruna sebagai wadah kegiatan di masyarakat. Sedangkan di masjid dan gereja perlu dihidupkan kembali remaja masjid/gereja.
Dengan wadah karang taruna dan remaja masjid serta remaja gereja dapat mengembangkan diri remaja. Karena remaja adalah penerus bangsa yang selalu di banggakan dan pengganti orang tua sekarang. Dalam wadah karang taruna di masyarakat dapat melatih kepercayaan diri dalam berbicara di depan umum, keberanian dalam menghadapi orang lain dan bersosialisasi. (ips2/fth)
Guru Bimbingan Konseling SMAN 1 Ungaran