
RADARSEMARANG.ID, PROKLAMASI Kemerdekaan sangat penting maknanya bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, siswa SDN Proyonanggan 09 sebagai generasi penerus bangsa harus bisa memahami makna dari Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Namun hal itu mustahil bisa dipahami siswa dengan mendalam, jika guru tidak bisa menyampaikan makna sebenarnya dari nilai Proklamasi tersebut.

Memahamkan materi “Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” bukan perkara yang mudah. Mengingat materi tersebut sangat abstrak karena berkaitan dengan sejarah. Tentu harus disampaikan dengan tepat, tidak menyimpang, namun tidak bisa dilihat secara langsung oleh para siswa. Karena itu, guru harus pandai menentukan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat.
Sedangkan model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2010, https://wartaguru.id). Metode pembelajaran adalah cara guru mengorganisasikan pembelajaran dan cara murid belajar (Idris dan Barizi, 2009:109, https://eprints.umm.ac.id).

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Rayanda Asyar, 2012, www.zonareferensi.com).
Dalam materi pembelajaran “Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” kali ini, menggunakan model pembelajaran saintific, metode diskusi, tanya jawab, dan penugasan serta dengan media gambar dan video.
Langkah–langkah pembelajaran yang dilakukan guru barangkali tidak ada yang istimewa. Namun aktivitas dalam pembelajran lebih banyak melibatkan siswa agar tidak jenuh. Selain itu, pekerjaan guru lebih ringan karena guru sebagai fasilitator saja.
Pembelajaran diawali dengan menampilkan video “Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.” Kemudian dilanjutkan dengan menampilkan gambar–gambar urutan peristiwa perumusan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Selanjutnya, dari tampilan video maupun gambar–gambar tersebut, siswa diminta berdiskusi secara berkelompok. Setelah itu, perwakilan mereka mempresentasikan hasil diskusi. Guru menanggapi hasil presentasi dan mengajak siswa membuat kesimpulannya, sehingga mereka akhirnya tahu makna Proklamasi Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Nah, yang berbeda adalah dalam mengevaluasi pemahaman siswa tentang materi “Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia.” Karena evaluasi kali ini dilakukan secara online menggunakan aplikasi Quizzes.
Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mendukung dan mengikuti perkembangan dunia pendidikan Indonesia dengan adanya kurikulum yang baru yaitu Kurikulum Merdeka.
Pada Kurikulum Merdeka, salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Blended Learning. Model pembelajaran yang memadukan pembelajaran secara tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh.
Untuk pembahasan materi ajar, dilakukan secara tatap muka. Sedangkan evaluasinya dilakukan secara daring/online yaitu dengan menggunakan aplikasi Quizzes. Aplikasi ini dapat mengurangi kejenuhan siswa, karena menampilkan gambar kartun lucu. Istilahnya “meme”. Sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan.
Segala cara dan kegiatan dalam pembelajaran yang ditempuh oleh guru adalah rasa tanggung jawab moril terhadap dunia pendidikan Indonesia dan profesionalitas seorang pendidik, untuk mendidik generasi bangsa sesuai dengan perkembangan zaman.
Karena perkembangan teknologi zaman sekarang, maka guru harus terus belajar meningkatkan kompetensinya, sehingga mempunyai bekal untuk mengarahkan siswanya dengan sepenuh hati. Sehingga bisa selaras dengan pepatah bijak Ki Hajar Dewantara, yakni jangan setengah hati menjadi guru, karena anak didik kita telah membuka sepenuh hati.” (bt/ida)
Guru SDN Proyonanggan 09, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang