
RADARSEMARANG.ID, PROSES pembelajaran dapat dikatakan baik, apabila hasil belajar bisa dicapai dengan maksimal. Untuk pencapaian hasil belajar yang maksimal, seorang guru harus dapat berkreasi sehingga siswa tertarik dan tidak bosan saat berlangsungnya proses belajar. Selain itu, siswa harus dapat mengikuti dan memahami setiap pelajaran yang diberikan oleh guru.
Dalam ruang kelas, terjadi dua arus yaitu arus yang diberikan guru kepada siswa dan sebaliknya arus yang diberikan siswa kepada guru.

Arus yang diberikan guru tidak lain adalah berupa penyampaian materi-materi pembelajaran. Sedangkan arus yang diberikan siswa kepada guru yaitu berupa respon mereka terhadap apa yang disampaikan oleh guru.
Dalam suatu materi pembelajaran praktik, seorang guru diharuskan bisa memberikan contoh yang baik dan menarik agar kreativitas dan hasil belajar para siswanya dapat tercapai dengan memuaskan.

Hasil belajar Seni Budaya dalam materi Menggambar Ragam Hias di MTs Negeri 1 Grobogan tempat penulis mengajar menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Kurangnya kreativitas dan tingkat pemahaman belajar siswa dalam materi disebabkan karena ketidaktepatan penggunaan strategi pembelajaran yang menyebabkan siswa kurang bisa memahami praktik dan menyalurkan ekspresinya untuk mengembangkan krestivitasnya.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kreativitas siswa, baik secara individual maupun kelompok. Upaya yang dilakukan yaitu salah satunya dengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi.
Demonstrasi dalam hubungannya dengan penyajian informasi dapat diartikan sebagai upaya peragaan tentang suatu cara melakukan suatu. Metode demonstrasi adalah metode membelajarkan dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan
Metode Demonstrasi memiliki keunggulan, 1) membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, 2) memusatkan perhatian siswa, 3) lebih mengarahkan proses belajar siswa pada materi yang sedang dipelajari, 4) lebih melekatkan pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran dalam diri siswa, 5) membuat siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari, 6) membuat proses pembelajaran lebih menarik, 7) merangsang siswa untuk aktif mengamati dan menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, 8) membantu siswa memahami dengan jaelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda, 9) memudahkan berbagai jenis penjelasan, 10) memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah melalui pengamatan dan contoh konkret dengan menghadirkan objek sebenarnya.
Metode pembelajaran demonstrasi atau peragaan merupakan salah satu strategi mengajar dimana guru memperlihatkan suatu benda asli, benda tiruan, atau suatu proses dari materi yang diajarkan kepada seluruh siswa (Roestiyah dalam Huda, 2013:231).
Hal ini juga berarti bahwa strategi demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain di depan seluruh siswa.
Sebelum diterapkannya metode demonstrasi pada mata pelajaran seni budaya materi menggambar ragam hias, kreativitas siswa cenderung tidak berkembang, tetapi setelah diterapkannya metode demonstrasi siswa menjadi lebih kreatif dalam menggambar ragam hias.
Hal ini dibuktikan dengan macam-macam gambar ragam hias yang bisa digambar. (md1/ida)
Guru Seni Budaya MTs Negeri 1 Grobogan