26 C
Semarang
Jumat, 2 Juni 2023

Meningkatkan Kreativitas Menulis Teks Prosedur dengan Mind Mapping

Oleh: Solichatun, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Perbedaan ini terletak pada fungsi bahasa sebagai bahasa persatuan dan alat komunikasi warga masyarakat.

Selain diperlukan sebagai alat komunikasi juga kita harus menguasai kosa kata dan tata bahasa untuk mengaplikasinya dalam kegiatan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan (Depdiknas, 2006: 2).

Beberapa kemungkinan kesulitan dikarenakan bahasa selama ini mayoritas peserta didik menganggap mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai hal yang sulit dan kurang menarik peserta didik.

Cenderung tidak suka, engan dan ingin menghindarinya. Akibatnya peserta didik malas mengikti pelajaran, dikarenakan dirasa membiasakan dan malas mengerjakan tugas dan gurunya.

Untuk mengatasinya permasalahan peserta didik tersebut, guru harus dapat berinovasi dalam menyampaikan materi di dalam kelas, sehingga peserta didik dapat dengan mudah. Seperti pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Patebon menerapkan metode Mind Mapping dalam menulis teks prosedur.

Menurut Buzan Harnowo, 2007) Mind Mapping bisa dikatakan sebagai teknik untuk menulis dan juga membaca. Temuan Bozan ini didasarkan pada hasil riset Roger Sperry ahli biologi peraih hadian nobel dalam bidang fisiologi dan kedokteran yang menunjukkan bahwa otak memiliki dua belahan yang masing-masing belahan bekerja secara sangat berbeda, secara ringkas otak kiri bersifat rasional dan otak kanan lebih emosional.

Menurut Buzan, dengan memanfaatkan gambar dan teks ketika kita telah menggunakan sesuatu yang ada di dalam diri, maka kita telah menggunakan dua pelajaran otak secara energis, apabila jika dalam peta pikiran itu, kemudian ditambahkan warna dan hal-hal yang memperkuat emosi.

Langkah penerapan Mind Mapping dalam pembelajaran seperti biasanya, guna menyampaikan apresiasi, motivasi dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Guru menyampaikan narasi dan gambir yang harus di amati yang nantinya akan didiskripsikan. Selanjutnya guru memberikan penjelasan hal penting dalam membuat Mind Mapping sebagai berikut:

Pertama, memusatkan tema utama terletak di tengah-tengah dari tema utama akan muncul sama sama turunan yang masih berkaitan dengan tema utama. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis warna dan simbol.

Gunakan huruf besar, huruf penting saja di peta pikiran selain itu, membaca suatu penting saja dipeta pikiran, selain itu membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil, penggunakan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci.

Kedua, buat peta pikiran di atas polos dan hilangkan proses edit, ide dari peta pikiran adalah agar kita berfikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi peta pikiran pada tahab tahab awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada peta pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah, sehingga menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari.

Dipilihnya model pembelajaran kooperatif teknik Mind Mapping karena keunggulan yang ada pada model antara lain: materi pelajaran jadi lebih mudah dan menarik untuk dibaca, membantu meningkatkan konsentrasi terhadap materi yang dipelajari, inti pembahasan dalam pelajaran lebih jelas dipahami, rantai keterhubungan antara pembahasan satu dengan pembahasan lain lebih mudah dipahami logikanya, memori ingatan dalam aspek kognitif akan meningkat dan proses belajar menjadi lebih partisipasi dan menyenangkan.

Menurut Deporter (2010), Teknik Mind Mapping adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan siswa mengingat banyak informasi. Peta pikiran terbaik adalah peta pikiran yang warna warni dan menggunakan banyak gambar serta simbol.

Guru memiliki keyakinan yang besar, dengan keunggulan yang ada pada teknik Mind Mapping, maka partisipasi siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Patebon bisa dioptimalkan. Karena siswa lebih antusias dan berpartisipasi aktif dan menyenangkan. Siswa tidak merasa bosan dengan metode/ teknik Mind Mapping. Sehingga hasil belajar mereka, terutama dalam pelajaran Bahasa Indonesia dicapai dengan baik. (ips1/aro)

Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Patebon, Kabupaten. Kendal


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya