31 C
Semarang
Jumat, 2 Juni 2023

Jeseru sebagai Pengembangan Media Pembelajaran Seni Rupa

Oleh : Warsito Subroto, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Pembelajaran pasca pandemi Covid-19 mengalami perubahan yang cukup signifikan. Salah satu penyebabnya adalah motivasi belajar siswa yang menurun. Hal ini karena siswa terbiasa belajar di rumah secara daring.

Untuk itu guru perlu melakukan inovasi pembelajaran yang dapat melibatkan seluruh siswa di kelas. Penulis mencoba mengembangkan media pembelajaran yang interaktif dengan nama jelajah seni rupa yang disingkat Jeseru.

Penggunaan media pembelajaran Jeseru terinspirasi dari siswa yang suka bermain pesawat terbang terbuat dari kertas. Selain itu penggunaan dari media ini dilatarbelangi kondisi siswa saat ditunjuk oleh guru untuk bertanya atau menjawab pertanyaan merasa malu atau tidak percaya diri.

Hal ini menjadikan siswa pasif dalam pembelajaran. Untuk itu penulis tergerak untuk membuat media pembelajaran yang menarik dimana siswa bisa belajar sambil bermain, sehingga pembelajaran sangat menyenangkan.

Pembelajaran yang menyenangkan tentu akan berdampak pada hasil belajar siswa, salah satu cara yaitu menggunakan media pembelajaran yang tepat. Berbagai jenis media pembelajaran penting diketahui guru, dan tentu saja akan lebih baik lagi jika guru-guru itu memilih kemampuan membuat suatu media pembelajaran yang dibutuhkannya.

Hamalik (1986) dalam buku karangan Azhar Arsyad, menyampaikan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menghidupkan kembali keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Menurut Cahyawati (2015) media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan dari guru kepada siswa untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam berpikir sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Dengan mengembangkan media pembelajaran diharapkan dapat menghasilkan sebuah media pembelajaran interaktif yang berkualitas, dan mudah dipahami oleh siswa, sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik.

Media pembelajaran Jeseru ini berbentuk dua dimensi, terbuat dari kertas karton yang dilapisi kertas asturo hitam yang berukuran A2 (40 x 60 cm). Pada bagian atas berupa judul sesuai dengan materi yang diajarkan, pada bagian bawah berupa amplop, ada beberapa amplop yang ditempelkan.

Setiap satu amplop disebut dengan misi penjelajahan. Pada amplop atau misi berisi kartu pertanyaan atau gambar sesuai dengan dengan subbab materi yang kita ajarkan. Jika dalam materi yang diajarkan ada 5 subbab materi, maka dapat membuat 5 amplop atau misi. Amplop tersebut ditempelkan di kertas karton dan selanjutnya dipajang di depan kelas.

Sebelum penggunaan media Jeseru ini guru harus menjelaskan terlebih dulu materi yang diajarkan. Setelah penjelasan selesai untuk lebih meyakinkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, guru mulai menggunakan media Jeseru ini. Penggunaan media Jeseru adalah dengan cara menerbangkan pesawat terbang mainan dari kertas ke arah siswa. Selanjutnya siswa yang mendapat pesawat terbang mainan akan maju ke depan kelas untuk mengambil kartu pertanyaan yang ada di amplop atau misi, yang diletakkan di depan kelas.

Kemudian siswa berhak menjawab pertanyaan tersebut dan akan mendapatkan nilai atau poin. Setelah siswa selesai menjawab pertanyaan, ia berhak menerbangkan pesawat terbang mainan itu ke arah temannya. Siswa yang mendapat pesawat terbang mainan ini akan melanjutkan menjawab pertanyaan yang ada di amplop di depan kelas. Begitu seterusnya hingga semua pertanyaan terjawab atau misi selesai.

Keuntungan memakai media Jeseru ini, suasana pembelajaran lebih aktif dan seru. Para siswa akan asyik berlomba-lomba menjawab pertanyaan dengan benar untuk mengumpulkan poin tertinggi sesuai kelompoknya.

Siswa akan terbangun sikap kemandirian dan percaya diri untuk tampil di depan kelas tanpa harus dipaksa oleh guru maupun temannya. Dengan demikian media ini mampu sebagai alternatif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. (uj/lis)

Guru Seni Budaya SMPN 2 Tengaran, Kabupaten Semarang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya