31 C
Semarang
Jumat, 2 Juni 2023

Apresiasi Lukisan ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” Tingkatkan Nasionalisme Siswa

Oleh : Yulia Agustina, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, ”Teruskan perjuangan ini! Perjuangan ini tidak terhenti pada tragedi hari ini! Jagalah teguh nasionalisme pada dirimu, wahai tunas-tunas bangsa! Cintai tanah airmu dan pertahankan merah putih untuk selalu berkibar di dadamu!”

Teriakan inilah seakan yang terbaca dari lukisan Raden Saleh yang berjudul Penangkapan Diponegoro. Raden Saleh Sjarif Boestaman adalah seorang pelukis pada masa Hindia Belanda.

Beliau adalah salah satu tokoh pelukis Indonesia beraliran romantisme yang lahir dari etnis Jawa keturunan Arab. Karya-karyanya berharga cukup tinggi dan seringkali menjadi incaran para kolektor seni Eropa dan Nusantara.

“Penangkapan Pangeran Diponegoro”, lukisan yang cukup fenomenal, kini berada Istana Negara, Jakarta setelah bertahun-tahun di Den Haag, Belanda.

Raden Saleh menggambarkan secara dramatis bagaimana Belanda melakukan penangkapan terhadap Pangeran Diponegoro saat melakukan perjanjian gencatan senjata di Magelang, Jawa Tengah. Situasi saat itu yang digambarkan oleh Raden Saleh seakan-akan ingin memberikan pesan tersirat bagi para pemuda generasi penerus bangsa untuk selalu menjaga rasa nasionalisme di hati mereka.

Nasionalisme dapat diartikan sebagai suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu kepada negara dan bangsa (Hans Kohn, 2016).

Dalam hal ini, pelajar khususnya sekolah menengah atas merupakan bagian dari warga negara yang harus terus-menerus memiliki rasa nasionalisme dan cinta tanah air.

Melalui apresiasi seni yang dilakukan pada pembelajaran seni budaya dengan pengamatan pada berbagai lukisan bertemakan perjuangan sangat efektif dilakukan. Apresiasi dalam pembelajaran seni budaya dapat diartikan sebagai aktivitas mengindra karya seni rupa, merasakan, menikmati, menghayati, menghargai nilai-nilai keindahan dalam karya seni dan menghormati keberagaman konsep, variasi, konvensi artistik eksistensi dunia seni rupa (S. Bangun, 2017).

Dalam kegiatan mengapresiasi lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh, peserta didik tidak hanya mengamati karya seni dari segi artistik visualnya saja. Selain mencermati tentang aliran, warna, bentuk, dan komposisi di dalamnya, mereka juga mengamati tentang konsep, ide gagasan, dan makna intrinsik yang terkandung di dalamnya. Dalam rangka mengamati kedalaman makna lukisan inilah mereka mampu menangkap apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh si pelukis melalui karya-karyanya.

Peserta didik diharapkan mampu tergerak hatinya, dan menumbuhsuburkan rasa nasionalisme di dalam hatinya dengan mengamati salah satu lukisan Raden Saleh. Lukisan yang menggambarkan pada saat-saat diperjuangkannya kemerdekaan di negara ini. Betapa banyak hal yang harus dikorbankan oleh para pejuang pendahulunya. Tidak hanya materi, tenaga, dan waktu, bahkan para pahlawan rela mengorbankan jiwa dan raganya demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan ini.

Pembelajaran seni budaya materi apresiasi lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro ini, diharapkan mampu meningkatkan rasa nasionalisme dan mengisi kemerdekaan dengan berkontribusi secara aktif melalui porsi dan peran mereka sebagai pelajar.

Dengan gambaran warna lain dari pembelajaran seni budaya diharapkan dapat menginspirasi rekan-rekan pendidik yang lain tentang pentingnya penanaman karakter bagi para peserta didik.

Pembelajaran tidak semata berkutat pada penguasaan dan hafalan materi, namun dampak yang lebih luas terhadap pembentukan karakter siswa adalah sesuatu yang mutlak diperlukan. Hal ini sesuai dengan nafas kurikulum merdeka yang dicetuskan pemerintah. Bahwa tujuan akhir pendidikan bermuara pada pembentukan peserta didik sebagai manusia Indonesia seutuhnya yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila. (ut/lis)

Guru Seni Budaya SMAN 1 Muntilan, Kabupaten Magelang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya