
RADARSEMARANG.ID, Dalam pembelajaran diera digital ini banyak bermunculan metode pembelajaran yang bias diakses melalui alat-alat digital. Semua metode pembelajaran tidak ada yang tidak baik.
Belajar adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan dengan sengaja untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman baru ke arah yang lebih baik. Belajar biasa juga diartikan sebagai aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada kemampuan diri, belajar di bawah bimbingan pengajar.

Belajar adalah salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Suatu pengajaran yang baik adalah apabila proses pengajaran itu menggunakan strategi yang tepat dan dapat membuahkan hasil secara lebih tepat dan cermat serta optimal.
Semua metode pembelajaran itu baik. Tinggal bagaimana seorang guru mampu memilih metode yang tepat dalam pembelajaran, sehingga siswa bisa bersemangat mengikuti pelajaran dan siswa mampu berkompetisi dengan teman-temannya.

Salah satu metode yang penulis gunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya kelas VII MTs Negeri 2 Demak yang mempelajari materi “Menulis Berita” adalah dengan metode PAIKEM atau Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan.
Kegiatan menulis sudah tidak asing bagi siswa. Apalagi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia selalu ada kegiatan menulis apapun itu tema pembelajarannya. Namun demikian, guru harus mampu mengajak siswa untuk mampu mengembangkan daya pikir, baik itu imajinatif, apalagi menulis yang perlu pembuktian data/fakta.
Dalam kegiatan menulis berita, siswa tidak hanya menuliskan berita yang akan dituliskan, tapi juga mampu mengembangkan daya kreatif dan inovatif dalam mengolah setiap kalimat yang mampu menarik orang untuk membaca berita yang ditulis.
Metode PAIKEM ini salah satu metode yang dapat digunakan dalam menulis berita dengan mudah. Dalam metode PAIKEM ini, siswa diajak untuk aktif berpikir, inovatif dalam menuliskan kata-kata, kreatif dalam menentukan kalimat-kalimat yang menarik pembaca, dan dalam metode ini siswa bisa timbul rasa senang berkarya.
Model pembelajaran ini menggambarkan keseluruhan proses belajar mengajar yang berlangsung menyenangkan dengan melibatkan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran.
Untuk dapat mewujudkan pembelajaran tersebut, tentu saja diperlukan ide-ide kreatif dan inovatif guru dalam memilih metode dan merancang strategi pembelajaran. Pembelajaran PAIKEM ini akan berdampak positif bagi peningkatan hasil prestasi siswa (Ghufron, A. 2011).
Strategi PAIKEM merupakan salah satu strategi yang dapat ditetapkan dalam kegiatan pembelajaran. PAIKEM senantiasa memosisikan guru sebagai orang yang menciptakan suasana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar. Dalam proses pembelajaran PAIKEM, terjadi dialog yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan sumber belajar lainnya.
Dalam suasana pembelajaran seperti itu, siswa tidak terbebani secara perseorangan dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam belajar, tetapi mereka dapat saling bertanya, berdiskusi, sehingga beban belajar bagi mereka sama sekali tidak terjadi.
Model PAIKEM menuntut guru untuk kreatif menggunakan berbagai metode, alat, media pembelajaran dan sumber belajar. Agar guru memiliki wawasan luas tentang metode pembelajaran yang mendukung peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Sebagai strategi pembelajaran di sekolah, PAIKEM memiliki karakteristik, antara lain: berpusat pada siswa. Belajar yang berorientasi pada tercapainya kemampuan tertentu. Belajar secara berkesinambungan dan tuntas, serta belajar yang menyenangkan.
Dengan demikian, siswa mampu berpikir secara kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Sehingga mampu dengan mudah menuliskan berita tanpa terbebani dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Siswa diajarkan untuk berpikir luas dan mengembangkan ide-idenya secara bebas sesuai dengan fakta-fakta yang harus disampaikan dalam penulisan berita yang disusun.
Siswa mampu mengembangkan kalimat-kalimat yang mudah untuk dipahami pembaca, tapi tidak membosankan. Akhirnya siswa mampu membuat berita yang dapat dipahami oleh pembaca. (md1/aro)
Guru MTs Negeri 2 Demak