
RADARSEMARANG.ID, Pembelajaran matematika di kelas sedapat mungkin menggunakan model pembelajaran yang disarankan sesuai kurikulum 13 yaitu Problem Based Learning, Project Based Learning dan Discovery.
Namun pada pelaksanaannya guru masih menemui beberapa kendala. Pertama, pemahaman guru terhadap model-model pembelajaran tersebut masih kurang sehingga dalam membuat rancangan pembelajaran belum optimal. Akibatnya pada saat pembelajaran belum dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Belum lagi, guru masih menggunakan metode konvensional dengan teacher center sehingga untuk mengubah menjadi student center bukan hal yang mudah.
Guru maupun siswa belum terbiasa dengan pendekatan dan model pembelajaran yang baru. Cenderung lebih nyaman dengan metode konvensional.

Berdasarkan refleksi guru, pembelajaran materi trigonometri belum efektif dan hasil belajar masih rendah.
Selama pembelajaran, siswa banyak yang kurang aktif dalam kerja kelompok. Setelah diberi lembar kerja dan dibentuk kelompok ternyata hanya sebagian kecil siswa yang berperan aktif.
Sedangkan siswa yang lain cenderung pasif. Hal ini disebabkan tidak yakin pada kemampuannya sehingga menimbulkan sikap pasif pada saat pembelajaran.
Siswa jarang mengajukan pertanyaan walaupun guru sudah memancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya belum jelas. Apalagi untuk maju mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.
Mereka beranggapan dirinya tidak akan mampu mempelajari dan menguasai pelajaran matematika. Disamping itu mereka juga cenderung mudah lupa dengan materi yang sudah didapatkan. Keaktifan belajar siswa yang rendah menyebabkan prestasi belajar yang rendah pula karena tingkat pemahaman dan penguasaan materi kurang.
Dari fakta diperoleh bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit sehingga hasil belajar peserta didik rendah. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa, peserta didik masih kesulitan dalam mengikuti pembelajaran matematika.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan inovasi guru untuk menghadirkan pembelajaran yang menarik, inovatif dan efektif yaitu dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
Menurut Howar Barrows dan Kelson dalam Amir (2009:20) Problem Based Learning adalah proses pembelajaran menggunakan pendekatan yang sistematik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam karir dan kehidupan sehari-hari.
Sedangkan menurut Dutch(1994) dalam Amir (2009:21) pembelajaran berbasis masalah merupakan metode instruksional yang menantang siswa agar “belajar untuk belajar”, bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas materi pelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model PBL adalah tahap satu, orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih pada topik trigonometri.
Tahap dua, mengorganisasikan siswa untuk belajar dengan membentuk kelompok-kelompok kecil terdiri dari 4 siswa.
Tahap tiga, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Guru berkeliling untuk memantau dan membantu diskusi kelompok. Tahap empat, mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan presentasi kelompok.
Tahap lima, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
Dengan model pembelajaran Problem Based Learning nilai yang diperoleh peserta didik meningkat. Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran di kelas juga meningkat. Dan peserta didik merespon dengan baik pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning. (uj/lis)
Guru Matematika SMK Negeri 2 Temanggung