
RADARSEMARANG.ID, BERMAIN merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi anak. Sepanjang hari dan setiap saat, hidup anak dipenuhi keceriaan dengan bermain, baik bermain sendiri, bersama orang tua, maupun teman. Bermain lebih mengasyikkan dengan adanya benda-benda yang hadir di depan ank, seperti daun-daun, bunga-bunga, pasir, air, dan lain sebagainya.
Secara khusus pendidikan anak usia dini sebagai fondasi kehidupan yang mampu memberikan bekal untuk menjawab tantangan zaman. Pendidik harus mampu untuk mewujudkan semua itu. Salah satunya dengan metode STEAM (Science Technology, Engineering, Art, and Mathematic).

STEAM mendorong anak untuk membangun pengetahuan tentang dunia di sekeliling mereka melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Kegiatan STEAM memiliki lebih dari satu jawaban benar dan lebih mementingkan proses dari pada hasil akhir. Guru berperan sebagai fasilittor yang membantu anak berpikir lebih jauh lagi dan mampu memecahkan masalah.
Metode SEAM dapat digunakan dengan menggunakan media berbahan loose part. Yuliati Siantajani menjelaskan bahwa loose part adalah bahan-bahan yang terbuka, dapat terpisah, dapat dijadikan satu kembali, digunakan sendiri atau digabungkan dengan bahan-bahan lain.

Bahan ini dapat berupa benda alam atau sintetis. Loose part dipilih karena dapat digunakan sesuai pilihan anak, dapat diadaptasi dan dimanipulasi dalam banyak cara, serta mendorong kreatifitas dan imajinasi anak.
Loose Part memiliki 7 jenis komponen, yaitu bahan alam, plastik, logam, kayu, dan bamboo, benang dan kain, kaca dan keramik, serta bekas kemasan. Guru perlu peka pada kebutuhan dan minat anak, bangun rasa ingin tahu anak, berkomunikasilah dengan komunikasi STEAM.
Untuk pembelajaran di TK Al Khoiriyah Desa Tosari Kecamatan Brangsong pada kegiatan perencanaan pembelajaran, guru menentukan tujuan pembelajaran, yaitu tujuan yang ingin dicapai setelah terjadinya proses kegiatan pembelajaran. Berbagai kegiatan pembelajaran di TK yang dapat meningkatkan aspek-aspek dengan media cangkang telur, yaitu Nilai agama dan moral: anak dapat menyebutkan benda-benda ciptaan Tuhan.
Fisik motorik: anak dapat berjalan atau berlari sesuai arah dengan mengambil cangkang telur. Kognitif: anak dapat mengkonsep bilangan dengan cangkang telur. Bahasa: anak dapat menyusun pecahan cangkang telur menjadi sebuah kata. Sosial Emosional: anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri, yaitu mampu menyanyi di depan orang lain. Seni: anak mampu melukis pada cangkang telur. Semua bahan tersebut ada di sekitar kita, sehingga pembelajaran yang dilakukan sangat menarik minat belajar anak. Pembelajaran ini harapkan dapat mempertinggi hasil belajar dan anak lebih kreatif lagi.
Metode STEAM sangat erat dengan keterampilan abad 21 yaitu kritis berpikir, kreatif, kolaboratif dan komunikatif. Melalui metode ini anak akan belajar tanpa menyadari bahwa dirinya sedang belajar, karena STEAM dikemas dalam bentuk permainan yang menyenangkan bagi anak. Tentunya anak akan senang jika diajak bermain, apalagi guru menyediakan permainan yang memiliki nilai edukasi.
Pembelajaran metode STEAM dengan loose part dari cangkang telur mempunyai keunggulan, yaitu membantu anak untuk mengajukan pertanyaan, meningkatkan tingkat permainan kreatif dan imajinatif anak. Menjadikan anak lebih kreatif, secara fisik lebih hemat dan mudah didapat, mendorong anak menyelesaikan masalah, serta menemukan cara baru dalam melakukan sesuatu. Tanggapan anak atau respon anak yaitu sangat bermanfaat sebagai ruang ekspresi positif anak dan proses pembelajaran yang alami. (ips1/zal)
Guru TK Al Khoiriyah, Kabupaten Kendal