
RADARSEMARANG.ID, DALAM pembelajaran IPA atau sains, peserta didik dituntut untuk terlibat secara fisik maupun mental. Pemberian pengalaman secara langsung pada peserta didik dalam proses pembelajaran IPA sangat penting, untuk mengembangkan kompetensi peserta didik. Sehingga peserta didik dapat bereksplorasi dan memahami alam sekitar secara ilmiah dengan lebih mendalam.
Selain mempunyai pengalaman langsung, peserta didik akan menemukan konsep yang ditemukan dan tidak akan terlupakan. Untuk terjadinya proses pembelajaran yang demikian, kita sebagai pendidik atau guru bisa menggunakan metode eksperimen terbimbing.

Metode eksperimen adalah pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung untuk dapat membuktikan mengenai teori dari materi pembelajaran yang didapatkannya sehingga peserta didik menjadi menemukan konsep yang diharapkan dan lebih memahaminya. Menurut Suparno (2007), metode eksperimen dibagi menjadi dua jenis, yaitu eksperimen terencana atau terbimbing dan eksperimen bebas.
Metode eksperimen terbimbing adalah metode yang seluruh jalannya percobaan telah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh peserta didik, baik dari langkah-langkah percobaan, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus diamati dan diukur, semuanya sudah ditentukan sejak awal.

Metode eksperimen bebas adalah metode eksperimen, di mana guru tidak memberikan petunjuk pelaksanaan percobaan terinci. Dengan kata lain, peserta didik harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana akan membuat rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalisis, serta disimpulkan. Dengan percobaan bebas, lebih menantang peserta didik untuk merencanakan percobaan sendiri tanpa banyak dipengaruhi oleh arahan guru. Bahkan dapat membangun kreativitas peserta didik.
Materi tekanan pada zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari adalah materi IPA di kelas VIII SMP. Materi ini meliputi tekanan pada zat padat, zat cair, dan gas. Pada tekanan zat cair yang di dalamnya ada indikator, peserta didik dapat membedakan tenggelam, melayang, dan terapung. Untuk lebih mudah memahami konsep tenggelam, melayang dan terapung, penulis menggunakan metode eksperimen terbimbing saat proses kegiatan belajar berlangsung di kelas VIII SMP Negeri 20 Semarang.
Peserta didik bersama kelompoknya melakukan eksperimen sesuai lembar kerja yang sudah disiapkan. Dan menuliskan hasil eksperimen yang sudah dilakukan. Di akhir pembelajaran, peserta didik dapat membedakan dan menyimpulkan hasil eksperimen yang sudah dilakukan dengan benar, tentang mengapa benda yang dimasukkan ke dalam zat cair dapat tenggelam, melayang, dan terapung?
Berdasarkan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan penulis, metode eksperimen terbimbing dapat digunakan sebagai salah satu pilihan dalam proses pembelajaran IPA di kelas VIII. Peserta didik lebih mudah memahami materi atau konsep, terutama di materi tenggelam, melayang, dan terapung. Hasil belajar siswa pun dapat meningkat. (ips1/ida)
Guru IPA SMP Negeri 20 Semarang