
RADARSEMARANG.ID, PENELITIAN ini dilatarbelakangi bahwa pembelajaran IPA topik dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan siswa kelas IV SD Negeri 02 Kebonrowopucang, belum maksimal. Untuk memaksimalkan tergalinya potensi minat belajar dan peningkatan hasil belajar siswa, peneliti menerapkan Pendekatan STM.
Proses pembelajaran IPA yang selama ini diterapkan dengan tanpa pertimbangan percobaan, dan hanya menggunakan metode ceramah yang dilakukan guru, dampaknya siswa diharuskan menghapal materi pelajaran, jika tidak dihapalkan akan berakibat pada pencapaian mereka. Kurang tepat apabila IPA hanya dihapal saja, lebih baik diajarkan melalui eksperimen yang dilakukan oleh siswa itu sendiri.

Di SD Negeri 02 Kebonrowopucang dalam kegiatan pembelajaran pra siklus mengenai materi dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan, saat dilakukan evaluasi beberapa murid nilainya belum memenuhi KKM. Guru ketika mengajar hanya berpatokan pada buku atau modul ajar yang dipedomani untuk seluruh Indonesia.
Situasi tersebut dapat diatasi dengan mengubah model pengajaran oleh guru dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat. National Science Teacher Association (NSTA) mendefinisikan pendekatan ini sebagai pembelajaran atau pengajaran Science dan Technology dalam kerangka pengalaman manusia.

Hasil penelitian pembelajaran IPA di kelas IV SDN 02 Kebonrowopucang sebelum melaksanakan perbaikan banyak siswa yang masih bingung karena belum paham dengan materi yang diajarkan. Dibuktikan dari rendahnya nilai tes formatif.
Adapun kondisi tersebut disebabkan karena pada waktu pembelajaran, peneliti tidak menggunakan alat bantu (peraga) atau media pembelajaran, dan pada saat awal pembelajaran kurangnya diberikan asupan motivasi pada anak serta tidak adanya penguatan materi dan umpan balik dengan siswa di akhir pembelajaran.
Peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui siklus-1. Pada pembelajaran peneliti menitikbertatkan pada pendekatan pembelajaran STM. Siswa lebih merasa senang dan aktif saat mengikuti pembelajaran dengan penerapan pendekatan tersebut.
Peneliti terus melakukan perbaikan dan melanjutkan ke siklus-2. Peneliti tetap pada model pembelajaran STM dengan mengganti objek masalah serta penguatan pada proses diskusi untuk memantapkan penguasaan konsep. Pembelajaran siklus-2 ini membuat siswa lebih percaya diri, termotivasi dan berpartisipasi aktif.
Proses belajar mengajar menjadi lebih hidup dan terjadi peningkatan pemahaman serta aktifitas siswa. Hal ini ditunjukkan dari sikap peserta didik yang fokus dalam mengerjakan hingga usai.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini telah memenuhi target. Penerapan pendekatan STM mampu menjadi peningkat hasil belajar IPA dalam materi dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan pada siswa kelas IV SDN 02 Kebonrowopucang tahun pelajaran 2022/2023.
Keunggulan pendekatan STM: Kemampuan untuk keterampilan bertanya, proses serta pemecahan. Pada segi pembelajaran, penekanan pada akademik. Keberhasilan dapat dipadukan dengan strategi pembelajaran yang berbeda, memberikan penyadaran guru bahwa ia tidak berperan sebagai satu-satunya sumber informasi.
Dari segi penilaian, ada keterkaitan antara tujuan, proses dan hasil pembelajaran, perbedaan antara kompetensi, kematangan dan background siswa dan fungsionalitas program juga dievaluasi. Karena pembelajaran melalui pendekatan STM mengajak siswa untuk mendapatkan knowledge tidak hanya dari buku, tetapi juga melalui pemanfaatan lingkungan, masyarakat dan teknologi, sehingga pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas yang membuat peserta didik bosan, tetapi mereka mempraktekkannya dengan cara menggunakan lingkungan atau secara langsung. (gp/zal)
Guru SDN 02 Kebonrowopucang