
RADARSEMARANG.ID, MAYORITAS pendidik, terutama guru IPS menyadari pembelajaran IPS dianggap membosankan oleh siswa. Karena memberikan materi pembelajaran yang cenderung menggunakan metode ceramah dan text book, sehingga berakibat minat belajar menjadi turun, membosankan, dan siswa tidak kreatif. Saat ini, dunia pendidikan modern sedang bertransformasi. Di era kemajuan digital, siswa bisa belajar menggunakan media internet, seperti film, podcast, youtube, dan sebagainya. Maka saatnya guru menyiapkan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Mengatasi masalah tersebut, penulis menerapkan metode pembelajaran Edutainment Belanbe. Edutainment berasal dari kata education berarti pendidikan dan entertainment berarti hiburan. Dari segi bahasa edutainment adalah pendidikan yang menghibur atau yang menyenangkan.

Sutrisno (2005:31) mengatakan, edutainment adalah suatu proses pembelajaran yang didesain sedemikian rupa, sehingga muatan pendidikan dan hiburan bisa dikombinasikan secara harmonis untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Adapun Belanbe adalah singkatan dari kata belajar dan bermain. Bagi seorang anak, bermain adalah “pekerjaannya” serta merupakan suatu aktivitas menyenangkan yang dibutuhkan dalam perkembangannya. Melalui bermain, anak belajar mengendalikan tubuhnya, mengembangkan keseimbangan, koordinasi mata, otak, dan anggota badan. Melalui bermain, anak menjelajah dunia materi, mengumpulkan fakta dan belajar berfikir.

Filosof Plato berpendapat bermain dapat dijadikan media belajar yang baik, begitu pula Aristoteles berpendapat bahwa anak–anak perlu didorong untuk bermain dengan apa yang akan mereka tekuni nanti.
Bermain memiliki nilai praktis yakni sebagai media meningkatkan ketrampilan dan kemampuan tertentu pada anak (Pedak, 2009:145). Disimpulkan metode Edutainment Belanbe adalah suatu metode pembelajaran berbasis aktif, efisien, dirancang melalui prinsip permainan dengan alat peraga yang bisa menghibur serta menyenangkan.
Pembelajaran dengan metode Edutainment Belanbe diterapkan penulis pada pembelajaran IPS kelas IX SMP Negeri 21 Surakarta K.D 3.4 menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya) dari awal Kemerdekaan sampai awal reformasi.
Langkah – langkah pembelajaran dengan metode Edutainment Belanbe: pertama, guru menyiapkan alat-alat audio visual untuk memutar film yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Kedua, kelas didesain bagus sehingga peserta didik merasa nyaman. Ketiga, guru memutar film serta memberikan penjelasan tentang film tersebut. Keempat, setelah selesai pemutaran film siswa dibagi beberapa kelompok untuk mendiskripsikan film yang telah ditayangkan dengan diiringi musik.
Kelima, nama kelompok dibuat sesuai materi terkait, misalkan tokoh difilm yang ditayangkan. keenam, demonstrasi, siswa diajak bermain misalnya dengan Snowball Throwing dengan cara setiap kelompok menyiapkan suatu pertanyaan ditulis di kertas kosong, lalu kertas digulung dan dimasukkan ke dalam bola warna warni yang dibelah kemudian ditutup dengan isolative.
Setiap kelompok mendapat kesempatan melempar bola ke kelompok lain dengan waktu yang telah ditentuka. Kelompok lain berusaha menangkap bola tersebut. Siswa terakhir pemegang bola mendapat kesempatan menjawab pertanyaan dari bola tersebut. Atau bisa dilaksanakan permainan lainnya, seperti Role Play, debat berantai atau lainnya karena pada dasarnya metode Edutainment Belanbe adalah bentuk nyata dari PAIKEM. Ketujuh, Dibimbing guru masing–masing kelompok merangkum materi.
Penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran metode Edutainment Belanbe berhasil dilaksanakan dengan baik, indikatornya mampu membangkitkan minat belajar siswa dengan riang gembira, efektif, efisien serta kreatif karena diterapkan dalam kondisi menyenangkan tanpa tekanan sehingga berimbas pada peningkatan hasil belajar siswa. (ips1/ida)
Guru IPS SMP Negeri 21 Surakarta