30 C
Semarang
Sabtu, 10 Juni 2023

Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bengkel Sepeda Motor

Oleh: Suparman, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, KESELAMATAN kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, bengkel tempat bekerja dan lingkungan kerja secara langsung.

Permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja menjadi salah satu aspek yang sangat penting bagi mata pelajaran kejuruan mengingat resiko bahaya dalam penerapan teknologi yang juga semakin kompleks.

Untuk menjadi pekerja profesional setiap siswa wajib terlebih dahulu mempelajari materi pelajaran dengan kompetensi dasar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada bengkel sepeda motor di kelas X.

Hal hal yang dipelajari siswa untuk menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah sebagai berikut: Sebelum mulai praktik, semua Siswa memahami peraturan dan tata tertib bengkel. Setiap Siswa memakai pakaian kerja dan bersepatu untuk praktik di bengkel sepeda motor.

Sebelum bekerja bengkel harus bersih dari kotoran minyak oli dan bahan bakar. Pada akhir praktik, semua peralatan dikembalikan dalam keadaan bersih dan baik. Setiap kerusakan alat dilaporkan kepada instruktur atau Guru.

Potensi kecelakaan kerja hampir selalu ada ketika bekerja, baik potensi dari kelalaian manusia maupun kondisi bengkel. Menyadari adanya potensi kecelakaan kerja tersebut hendaknya selalu berhati-hati dalam bekerja termasuk ketika menggunakan peralatan dalam bekerja terutama mesin.

Penggunaan peralatan dalam bekerja harus sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP). Hal tersebut dilakukan agar keselamatan alat dan manusia dapat terjamin.

Potensi kecelakaan kerja di bengkel masih dapat terjadi walaupun sudah bekerja sesuai prosedur. Hal tersebut terjadi karena kecelakaan kerja sering terjadi akibat ketidaksengajaan. Kecelakaan kerja yang pernah terjadi walaupun sudah diantisipasi sebelumnya, hendaknya dijadikan sebagai sarana refleksi oleh manajemen bengkel sepeda motor.

Pihak-pihak yang terkait di bengkel dapat menjadikan kecelakaan tersebut sebagai pengalaman yang tidak boleh terjadi lagi. Langkah tersebut dapat dilakukan dengan merekam kecelakaan yang terjadi, penyebab kecelakaan, maupun akibat dari kecelakaan.

Pada masa kini bengkel sepeda motor dituntut untuk mempunyai pola pikir dan konsep operasional yang berbeda. Bengkel yang kumuh dan kotor akan sedikit didatangi pelanggan bahkan mungkin tidak ada pelanggan yang datang. Fasilitas yang sangat terbatas membuat bengkel tersebut tidak menarik dan pelanggan enggan datang ke bengkel tersebut.

Fasilitas yang dimaksud tidak sekedar fasilitas teknis bagi bengkel tapi juga fasilitas yang harus tersedia bagi pelanggannya. Mau tidak mau selama kendaraan dikerjakan pelanggan akan menunggu dan tentu tidak ingin kehilangan waktu.

Meningkatkan pengetahuan dan pelaksanaan tentang keselamatan dan kesehatan kerja dilingkungan bengkel sepeda motor pada Siswa sangat penting agar mampu bekerja dengan baik di bengkel sepeda motor.

Untuk itu perlu adanya pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja agar: Siswa dapat memahami tentang kesehatan dan keselamatan kerja dan mampu menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja pada tata kelola bengkel sepeda motor, sehingga dapat lebih efektif dalam mengelola bengkel.

Siswa dapat memahami tentang kesehatan dan keselamatan kerja maka akan mampu menerapkan pada pelaksanaan kerjanya sesuai dengan fungsi dan tugasnya, sehingga hasil kerjanya lebih efisien, dan Siswa yang memahami tentang kesehatan dan keselamatan kerja maka akan mampu meningkatkan sistem kerja yang aman dan kenyamanan bagi pelanggan bengkel sepeda motor. (ko/zal)

Guru SMK Negeri 10 Semarang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya