28 C
Semarang
Jumat, 24 Maret 2023

Program PjBL Magang Guru sebagai Sarana Meningkatkan Kompetensi Guru Produktif Pertanian

Oleh : Nur Kartika Wulandari, S.P

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Dunia pendidikan selama dua tahun terakhir mengalami suatu kondisi dimana ilmu dan nilai yang tertransfer kepada peserta didik menjadi minimalis.

Bahkan bisa dikatakan mengalami “lost learning” dikarenakan pembelajaran kepada peserta didik tidak diimbangi dengan tatap muka atau interaksi langsung pendidik dengan peserta didik.

Dalam perkembangannya program pembelajaran dimodifikasi sedemikian rupa sehingga peserta didik tidak semakin tenggelam dalam “kenyamanan” sesaat karena tidak bersekolah.

Istilah modifikasi pembelajaran yang dilaksanakan di masa akhir pandemi adalah pembelajaran blended learning yang berarti pembelajaran kolaborasi antara tatap muka dan daring.

Hal ini dilakukan sebagai sarana adaptasi siswa dengan pembelajaran tatap muka lagi setelah 2 tahun menjalani pembelajaran daring. Pembelajaran secara blended harus didukung dengan strategi pembelajaran lain yang tentunya akan mendukung keberhasilan proses pembelajaran.

Salah satu bentuk dukungan program pembelajaran blended adalah menggunakan model pembelajaran berbasis project atau PjBL (Project Based Learning). Dimana peserta didik sebagai pusat kegiatan dalam pelaksanaannya melatih peserta didik memecahkan masalah dan mengkonstruksi belajar mereka sendiri untuk menghasilkan suatu produk di akhir pembelajaran.

Baca juga:  Belajar Negosiasi Lebih Mudah dengan Metode Role Playing bagi Siswa SMK

Menurut Buck Institute for Education, model pembelajaran Project Based Learning adalah suatu metode pengajaran sistematis yang melibatkan para siswa dalam mempelajari pengetahuan dan keterampilan melalui proses yang terstruktur, pengalaman nyata dan teliti yang dirancang untuk menghasilkan produk (Sutirman, 2013).

Setelah diaplikasikan suatu model pembelajaran tertentu mempunyai tujuan antara lain melatih sikap proaktif peserta didik dalam memecahkan suatu masalah, mengasah kemampuan peserta didik dalam menguraikan suatu permasalahan di kelas.

Juga meningkatkan keaktifan peserta didik di kelas dalam menyelesaikan permasalahan yang komplek sampai diperoleh hasil nyata. Mengasah keterampilan peserta didik dalam memanfaatkan alat dan bahan di kelas guna menunjang aktivitas belajarnya. Dan melatih sifat kolaboratif peserta didik (Anonymous, 2022).

Baca juga:  Outing Class, Menciptakan Petualangan Baru dalam Belajar

Untuk merealisasikan model pembelajaran PjBL, penulis membutuhkan peningkatan kompetensi dan pemahaman dengan mengikuti magang guru dan siswa SMK dengan beasiswa dari LPDP Kementerian Keuangan mulai 7 Februari 2022 sampai 7 Maret 2022 di CV Arjuna Flora Batu Malang Jawa Timur.

CV Arjuna Flora terletak di Junggo Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Adapun programnya mengikuti hampir semua kegiatan yang ada di CV Arjuna Flora beserta Gapoktan Mitra Arjuna-nya.

Kegiatan yang dilakukan antara lain pemeliharaan tanaman hortikultura dataran tinggi, proses perompesan daun apel, proses panen dan penanganan pasca panen tanaman apel, proses pembuatan sari buah apel dan dry lemon. Proses pembuatan kripik sayur dan kripik buah, budidaya tanaman mawar, rehab instalasi hidroponik sederhana.

Baca juga:  Pelajaran Agribisnis Tanaman Sayuran di Masa Pandemi Jadi Menarik dengan Foto Kolase

Setiap kegiatan tentunya ada laporan dan pertanggungjawaban dalam pelaksanaannya, di CV Arjuna Flora diadakan juga kegiatan presentasi hasil oleh wakil peserta magang baik guru maupun siswa.

Adapun kegiatan di masing-masing unit kerja atau mitra, karena keterbatasan daya tampung maka disusun jadwal di tiap-tiap mitra dengan jumlah peserta berbeda-beda.

Magang PjBL dengan beasiswa LPDP untuk guru dan siswa SMK yang penulis ikuti adalah angkatan pertama dari kerja sama Direktorat Mitras dudi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dudi terkait di seluruh Indonesia.

Program magang PjBL ini diharapkan dapat memberikan wacana dan wawasan baru secara riil kepada guru dan siswa SMK agar dapat diimplementasikan di sekolah masing-masing dengan tujuan untuk diseminasi juga kepada rekan guru yang lainnya. (ut/lis)

Guru Produktif Agritan SMKN 1 Ngablak, Kabupaten Magelang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya