31 C
Semarang
Jumat, 2 Juni 2023

Metode Suka-Suka dalam Pembelajaran PJOK di SMK

Oleh : Wuryanta, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) merupakan salah satu mata pelajaran yang tetap ada di setiap kurikulum pendidikan. Mulai dari Kurikulum 2004, KTSP, Kurikulum K13 sampai dengan Kurikulum Merdeka yang berlaku saat ini. Yang membedakan di setiap kurikulum, adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu.

Seperti di SMK Negeri 1 Ngablak, pemberlakuan kurikulum sebagai implementasi Kurikulum Merdeka dalam struktur pembelajarannya, mata pelajaran PJOK pada tingkat X atau fase E beban belajarnya 3 jp/minggu sementara di kelas XI atau fase F beban belajarnya berkurang menjadi 2 jp/minggu. Untuk kelas XII atau fase F, mata pelajaran ini sudah tidak diberikan lagi.

Pemberlakuan implementasi Kurikulum Merdeka, pembelajaran yang diberikan ke anak harus sesuai dengan kodrat alam, zaman dan sesuai kebutuhan peserta didik. Hal ini membuat guru PJOK berpikir dapat memberikan pembelajaran yang materi di dalamnya memuat pemahaman bermakna bagi peserta didik yang berkaitan dengan aktivitas mereka di sekolah, di rumah dan di masyarakat.

Pemilihan metode pembelajaran haruslah yang menarik dan bervariasi sehingga bisa diminati oleh peserta didik. Di samping untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan peserta didik, juga menjadikan pengalaman yang akan diingat di kemudian hari.

Menurut Didik Liyastio Budi dan Arfin Deri Listiandi (2021), model pembelajaran dalam pendidikan jasmani menjadi bagian penting untuk dapat mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran di setiap jenjang pendidikan. Model pembelajaran penjas terdiri dari berbagai macam. Di antaranya model pembelajaran konvensional, inkuiri, kooperatif dan pembelajaran taktis.

Setiap model pembelajaran memiliki karakteristik dan tujuan capaian yang berbeda, sehingga perlu diterapkan oleh guru penjas di sekolah. Penerapan berbagai model pembelajaran pada pendidikan jasmani dapat membantu untuk menciptakan kondisi belajar yang kebih efektif, efisien dan menyenangkan.

Pemilihan dan penerapan model pembelajan yang tepat juga dapat meningkatkan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar, serta mengembangkan potensi yang dimiliki, baik dari segi kognitf, afektif dan psikomotor.

Pembelajaran PJOK tidak sesederhana yang dibayangkan semacam siswa diajak pemanasan kemudian diberi contoh dan alat peraga kemudian mendemonstrasikan materi yang diajarkan. Tetapi materinya sangat kompleks karena memperhatikan kondisi dan kebutuhan peserta didik yang beraneka ragam dengan karakter yang berbeda-beda.
Guru harus menentukan model pembelajaran yang tepat dengan kondisi yang ada.

Keputusan yang diambil melibatkan peserta didik sehingga akan berdampak pada interaksi sosial yang mungkin terjadi antara guru dengan peserta didik maupun antarpeserta didik itu sendiri.

Tetapi yang menjadi catatan bahwa apa yang diputuskan sesuai dengan capaian pembelajaran yang sudah dirumuskan. Bisa juga siswa diberikan materi kemudian menggali permasalahan yang ada untuk kemudian secara bersama-sama menentukan solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi.

Sebenarnya macam model pembelajaran sangat banyak dan tidak terbatas. Bahkan dapat dikatakan model pembelajaran yang ada sekarang sebanyak jumlah guru yang ada, demikian juga untuk PJOK.

Kita tidak dapat menentukan model mana yang paling tepat untuk peserta didik yang sedang kita ajar. Kita harus melakukan identifikasi kondisi yang dihadapi di antara peserta didik, permasalahan yang ada dan media atau alat peraga yang ada sesuai dengan modul ajar yang sudah kita rencanakan.

Setelah melakukan identifikasi dalam penentuan model pembelajaran yang akan kita lakukan bisa dimulai dengan merencanakan, melaksanakan dan sampai pada tahap akhir bagaimana kita akan melakukan penilaian.

Ketiga hal ini harus saling terintegrasi dan berkaitan sehingga pembelajaran yang dilakukan akan berjalan dengan lebih efektif. Untuk itu metode pembelajaran yang digunakan bisa suka-suka sesuai materi yang sedang diajarkan. Yang terpenting dari pemilihan metode pembelajaran harus sesuai dengan capaian pembelajaran. (ut/lis)

Guru PJOK SMK Negeri 1 Ngablak, Kabupaten Magelang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya