31 C
Semarang
Jumat, 2 Juni 2023

Menumbuhkan Sikap Responsif terhadap Sistem Politik melalui Pemilihan Ketua OSIS

Oleh: Farozi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Indonesia dikenal negara dengan ragam suku, budaya, dan ras. Hal itu menyebabkan keberagaman dalam berbagai bidang. Namun, keberagaman disatukan dalam Bhineka Tunggal Ika.

Begitu pula dengan bidang politik. Melalui politik keberagaman bangsa Indonesia bisa disatukan, tetapi bisa menjadi pemecah bangsa. Inilah yang seharusnya disampaikan kepada siswa sebagai generasi penerus bangsa.

Sebagai antisipasi terhadap perpecahan yang mungkin terjadi siswa diajarkan responsif terhadap sistem politik Indonesia. Hal ini tidak mudah dilakukan mengingat siswa kelas X belum mempunyai hak pilih.

Usia mereka belum mencapai batas usia sebagai warga negara. Dengan begitu, pengalaman mereka untuk ikut andil dalam kancah perpolitikan Indonesia belum bisa sepenuhnya dilakukan. Cara mengatasi hal tersebut adalah dengan mengajari mereka terlibat dalam pemilihan ketua OSIS di SMK Negeri 1 Warungasem. Pemilihan OSIS merupakan miniatur politik di Indonesia.

Dalam pemilihan ketua OSIS SMKN 1 Warungasem, siswa diajari berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Samuel P. Huntington dan Joan Nelson dalam penelitiannya “No Easy Choice: Political Participation in Developing Countries” memberi catatan berbeda. Yaitu partisipasi yang bersifat mobilized (dipaksa), termasuk ke dalam kajian partisipasi politik.

Partisipasi sukarela dan mobilisasi hanya dalam aspek prinsip, bukan kenyataan tindakan. Intinya, baik sukarela maupun dipaksa, warga negara tetap melakukan partisipasi politik (Anggara, 2013: 141).

Kenyataan ini perlu diketahui siswa sebagai sebuah fenomena di Indonesia. Dengan demikian, siswa belajar bagaimana menjadi warga negara yang bisa ikut andil dalam aktivitas politik yang membangun bangsa dan negara.

Apa sajakah yang dapat siswa belajar melalui kegiatan Pemilihan ketua OSIS tersebut? Hal yang pertama dan utama yang siswa dapat peroleh dari kegiatan tersebut bahwa pemilihan ketua OSIS merupakan salah satu sistem politik di Indonesia. Sistem politik dapat diartikan sebagai sebuah keseluruhan dari seni dalam pemerintahan, hubungan publik, sebagai kompromi dan konsensus, serta sebagai kekuasaan.

Kedua yang dapat mereka ambil sebagai pembelajarannya bahwa kegiatan pemilihan ketua OSIS adalah sebagai bentuk pemersatu. Seperti dunia politik yang sesungguhnya, pemilihan umum menjadi salah satu ajang untuk mempersatukan bangsa.

Dari sinilah, siswa harus tahu bahwa Indonesia bermacam-macam suku, budaya, dan bangsa harus dipersatukan generasi penerusnya.

Ketiga yang dapat mereka pelajari dari kegiatan pemilihan ketua OSIS adalah adanya demokrasi yang diterapkan di Indonesia sejak dahulu kala. Bentuk partisipasi aktif siswa. Bisa dalam bentuk keikutsertaan siswa sebagai panitia pemilihan atau sebagai pemilih aktif. Keduanya mempunyai andil besar dalam suksesnya pemilihan ketua OSIS.

Tampaklah partisipasi siswa dalam pemilihan ini menjadi nilai tambah dalam dirinya sebagai generasi yang aktif dan responsif terhadap politik Indonesia.

Dengan demikian, siswa yang responsif terhadap politik Indonesia dapat dilihat dari keterlibatannya secara aktif dalam kegiatan pemilihan ketua OSIS. Para siswa dapat mengambil pembelajaran bahwa poltik di Indonesia merupakan sebuah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. (wa2/fth)

Guru PPKn SMK Negeri 1 Warungasem


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya