
RADARSEMARANG.ID, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah mata pelajaran yang memiliki lingkup materi yang sangat luas dan membosankan. Hal ini disebabkan karena materi IPS hampir semuanya bersifat hafalan.
Bagi peserta didik dengan minat literasi rendah tentu sangat menjemukan. Rata-rata peserta didik kita memiliki tingkat literasi membacanya sangat rendah.

Kondisi tersebut menjadi suatu tantangan tersendiri bagi guru pengampu mata pelajaran IPS. Untuk senantiasa berinovasi agar dapat mengemas suatu proses pembelajaran IPS menjadi suatu pembelajaran menyenangkan.
Sebagaimana upaya penulis pada proses pembelajaran IPS di SMP Negeri 5 Petarukan Kabupaten Pemalang kelas VIII semester genap. Tepatnya KD 3.3 yaitu Menganalisis keunggulan dan keterbatasan ruang dalam permintaan dan penawaran serta teknologi dan pengaruhnya terhadap interaksi antar ruang bagi kegiatan ekonomi sosial dan budaya di Indonesia dan negara-negara ASEAN. Untuk meningkatkan motivasi belajar penulis menggunakan strategi pembelajaran role playing.

Motivasi belajar merupakan suatu keinginan atau hasrat seseorang atau individu untuk belajar. Seorang peserta didik dapat belajar efisien apabila berusaha belajar secara maksimal. Artinya ia akan senantiasa untuk dapat memotivasi dirinya sendiri.
Menurut Suprijono ( 2011:163 ) hakikat motivasi adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku. Jadi dapat disimpulkan motivasi belajar adalah dorongan atau hasrat yang timbul pada setiap diri seseorang untuk melakukan suatu perubahan.
Perubahan tentunya perubahan pada pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapannya, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain secara maksimal. Dari segi internal maupun eksternal untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Metode role playing (Hamdani, 2011:87 ) adalah cara penguasaan materi pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik. Dilakukan dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati.
Jadi metode role playing atau bermain peran adalah suatu metode pembelajaran yang diarahkan mensimulasikan atau mengkreasikan suatu berbagai peristiwa aktual ataupun kejadian yang muncul baik yang telah berlalu maupun mendatang.
Sintak atau tahapan dari metode role playing adalah sebagai berikut: 1) Guru menyiapkan skenario sesuai materi yang dibahas, skenario dirancang sesuai tema dan dikembangkan peserta didik sesuai dengan kreativitas dan imajinasinya. 2) Guru menyampaikan kegiatan yg harus dikerjakan sampai pada proses pembuatan videonya. 3) Dengan dipandu guru peserta didik menyusun alur cerita dan memvideokan. 4) Dengan dipandu guru peserta didik menentukan batas pengumpulan tugas pembuatan video tersebut dan mempresentasikan. 5) Peserta didik mengkomunikasikan dengan guru tentang materi yang akan dibahas. 6) Guru mengkomunikasikan berbagai macam pendapat dari peserta didik dan menyimpulkannya. 7) Evaluasi yaitu pemberian soal atau tugas untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang materi yang dipelajari.
Pembelajaran bermain peran atau role playing sangatlah efektif digunakan meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS. Peserta didik memperoleh pengalaman belajar serta lebih termotivasi. Karena peserta didik terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga materi bisa terserap dan pembelajaran tersampaikan dengan baik dan humanis. (*/fth)
Guru IPS SMPN 5 Petarukan, Kabupaten Pemalang