
RADARSEMARANG.ID, Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat pelaksanaan belajar mengajar bagi Kepala Sekolah, guru dan peserta didik. Ketiga subyek tersebut memiliki peran dan fungsi masing – masing. Kepala sekolah sebagai pimpinan lembaga memiliki fungsi salah satunya adalah melakukan supervisi. Hal tersebut dilakukan guna memberi layanan profesional dalam meningkatkan kompetensi guru maupun kepala sekolah.
Pentingnya supervisi ini untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran. Sehingga terjadi peningkatan kualitas pendidikan melalui proses belajar di kelas. Hal itu sejalan dengan yang disampaikan Bermawi & Fauziah (2015) yang menyatakan bahwa supervisi yang teratur, guru akan selalu berusaha memperbaiki kompetensi.

Implementasi kurikulum merdeka mulai diterapkan secara masal di seluruh satuan pendidikan. Termasuk di SMAN 1 Ngawen, menjadi tantangan tersendiri bagi setiap satuan pendidikan.
Dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, observasi dan kunjungan kelas dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
Berdasarkan hal tersebut, diperlukan peran dan tanggungjawab kepala sekolah dalam memastikan proses pembelajaran yang dilakukan guru dapat berjalan dengan baik.

Penulis memiliki ide gagasan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngawen yaitu Optimalisasi Supervisi Pembelajaran Berdiferensiasi pada Guru Mata Pelajaran dengan Strategi 4iDA yaitu Berbagi, Kolaborasi, Implementasi, Refleksi berbasis DAta.
Tujuan praktek supervisi pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk mengetahui progres dan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di SMA Negeri 1 Ngawen, meningkatkan pembelajaran berdiferensiasi dan mengetahui respon guru terhadap pelaksanaan supervisi pembelajaran diferensiasi.
Langkah-langkah pelaksanaan supervisi dengan strategi 4iDA adalah : 1) Berbagi, yaitu kegiatan berbagi materi oleh kepala sekolah untuk memberikan pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi.
Melalui kegiatan berbagi diharapkan dapat membekali guru untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam proses belajar mengajar di kelas dengan baik. Materi sosialisasi pembelajaran berdiferensiasi yaitu Mengapa harus pembelajaran berdiferensiasi, bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dan contoh kegiatan, ciri kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan langkah-langkah melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. 2) Kolaborasi, yaitu bentuk kerjasama kepala sekolah dengan guru untuk bersama mendiskusikan langkah yang dilaksanakan untuk menerapkan pembelajaran diferensiasi. Tahap ini dilakukan dengan membangun diskusi dengan beberapa guru yang akan melakukan assessment diagnostic sesuai kebutuhan siswa. 3) Implementasi, yaitu tahap pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan guru mata pelajaran. Tahap ini dilakukan melalui kunjungan ke kelas X yang menerapkan kurikulum merdeka. untuk melihat, mengamati proses pembelajaran berdiferensiasi yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran. 4) Refleksi, yaitu kegiatan umpan balik antara guru dan kepala sekolah setelah melakukan pembelajaran.
Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa optimalisasi supervisi pembelajaran berdiferensiasi pada guru mata pelajaran dengan strategi 4iDA dapat menjadi salah satu langkah baik untuk melakukan supervisi oleh kepala sekolah. Kegiatan 4i yaitu berbagi, kolaborasi, implementasi, dan refleksi dapat menjadi kerjasama yang baik dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi.
Selain itu, dengan dilengkapi data-data hasil supervisi yang di unggah melalui website Sistem Informasi Supervisi Pembelajaran SMAN 1 Ngawen (SISPEJAGAN) dapat menjadi pedoman kepala sekolah dan guru memetakan kebutuhan peserta didik dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi. (*/fth)
Kepala SMAN 1 Ngawen