
RADARSEMARANG.ID, Berkembangnya zaman ditandai dengan kemajuan teknologi informasi berbasis internet dan robotika. Bersamaan adanya Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka), Kemendikbud-ristek No. 56 Tahun 2022 menetapkan 16 keputusan.
Salah satunya, satuan pendidikan perlu mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Maka, guru diharapkan dapat memanfaatkan media dan teknologi dalam pengajarannya.

Cara mengajar guru sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Terdapat beberapa guru bahasa Indonesia masih mengajar dengan metode konvensional yang sering membuat siswa bosan. Sehingga mengakibatkan siswa malas dalam mengerjakan tugas.
Hal tersebut berpengaruh, ketika siswa dihadapkan pada tugas yang sulit dan membutuhkan kemampuan berpikir kritis.

Bahwa kurikulum saat ini menjadikan hasil belajar dan kondisi siswa sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran dalam sekolah. Hal inilah menjadikan “momok” bagi para pendidik.
Untuk itu, diperlukan pendidik yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang memadai, mutu kepribadian yang mantap serta menghayati profesinya sebagai pendidik melalui teknologi sebagai media dalam pembelajaran.
Penggunaan media pengajaran bertujuan agar berlangsungnya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna. Sedangkan perkembangan teknologi dapat menjadi solusi untuk berinovasi di bidang pembelajaran.
Khususnya dalam pembuatan dan pengembangan media pembelajaran agar dalam proses pembelajaran lebih menarik yang berdampak pada minat belajar siswa (Saputra, 2019).
Maka, diperlukan sebuah media pembelajaran yang dapat memvisualisasikan unsur-unsur dalam materi menulis teks cerita fantasi.
Salah satu media visual tersebut adalah Google Slides yang dapat digunakan untuk memvisualisasikan cerita fantasi secara online dalam menulis teks cerita fantasi sesuai dalam kompetensi dasar kelas VII pembelajaran bahasa Indonesia.
Pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek menulis adalah salah satu kemampuan yang ingin dicapai dalam belajar bahasa Indonesia bagi siswa sekolah menengah pertama, dan belajar menulis telah dipelajari oleh siswa dari mulai tingkat sekolah dasar.
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk tulis dengan memiliki tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, dan menghibur bagi yang membacanya, selain itu menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tidak bertatap muka (Astuti, 2016).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tahap awal bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks cerita fantasi belum mencapai nilai hasil belajar yang sesuai standar nilai yang diharapkan.
Yaitu berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada siswa yang mengalami kesulitan belajar bahasa Indonesia dengan materi menulis teks cerita fantasi. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan media pembelajaran berupa Google Slides.
Media pembelajaran berbasis Google Slides ini pernah diuji coba pada siswa SMP kelas VII di SMP Negeri 3 Salaman dengan metode analisis data statistik deskriptif kuantitatif. Setelah menguji coba produk dan wawancara singkat dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut sangat tertarik untuk belajar dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Google Slides.
Hasilnya siswa dapat memahami materi dan juga dapat menyelesaikan latihan yang terdapat dalam slide. Menurut mereka kegiatan pembelajaran menggunakan media tersebut sangat menarik dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran konvensional.
Media berbasis Google Slides dalam pembelajaran menulis teks cerita fantasi ini diharapkan bisa membantu guru dalam proses belajar mengajar. Media ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara efektif di semua lini pendidikan. (kj1/lis)
Guru SMPN 3 Salaman, Kabupaten Magelang