
RADARSEMARANG.ID, Pembelajaran sebaiknya dengan cara berganti-ganti baik model, metode maupun media yang digunakan agar peserta didik tidak mengalami kejenuhan. Pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022 penulis melaksanan pembelajaran dikelas XI IPS2 dan kelas XI IPS3 pada topik gelombang mekanik dengan memanfaatkan aplikasi Augmented Reality yang diinstal pada HP Android.
Pada semester genap tahun 2021/2022 di SMA Negeri 1 Karangrayung menerapkan sistem pembelajaran dengan moda 50 persen peserta didik belajar secara tatap muka, dan 50 persen peserta didik belajar secara daring.

Pada moda seperti ini, guru benar-benar dituntut agar bisa melaksanakan pembelajaran secara maksimal. Dalam waktu yang sama guru harus melaksanakan pembelajaran pada satu kelas yang posisi peserta didiknya berbeda tempat, Sebagian secara tatap muka dan sebagian dengan cara online.
Sesuai dengan program semester, pada kelas XI IPS pembelajaran ini membahas tema gelombang mekanik. Pembelajaran tema ini memanfaatkan portal rumah belajar pada m-edukasi dengan menggunakan aplikasi Augmented Reality.

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata kemudian memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realitas dalam gambar tiga dimensi.
Pada aplikasi Augmented Reality terdapat beberapa menu, di antaranya kamera AR, materi pelajaran, simulasi, evaluasi, dan mungkin masih ada beberapa menu tergantung dari topik pada mata pelajaran. Pada kamera AR dibutuhkan bahan yang digunakan untuk kelengkapan pemakaian aplikasi yang dinamakan marker.
Marker disebut juga dengan penanda yaitu gambar dua dimensi yang sudah di setting untuk keperluan aplikasi Augmented Reality. Pada pemakaian HP Android yang telah terinstal aplikasi Augmented Reality gambar dalam bentuk dua dimensi yang dinamakan marker akan terlihat oleh kamera AR seperti gambar tiga dimensi yang bisa bergerak.
Dengan aplikasi Augmented Reality peserta didik dapat belajar sambil bermain sehingga mendapatkan informasi yang lebih nyata dan menyenangkan. Langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan penulis ini ada dua macam, karena sebagian peserta didik belajar secara tatap muka dan sebagian belajar secara daring. Bagi peserta didik yang belajar secara PJJ, maka informasi atau petunjuk pembelajaran diberikan guru selengkap-lengkapnya malalui platform classroom dan WA Group.
Sedangkan peserta didik yang melaksanakan pembelajaran secara tatap muka, maka pemanfaatan aplikasi Augmented Reality dipandu langsung oleh guru. Mulai mengunduh aplikasi pada HP android peserta didik, pengenalan menu yang terdapat pada aplikasi, pemanfaatan aplikasi, serta mencoba latihan yang ada pada menu tersebut.
Untuk memperoleh aplikasi Augmented Reality pada HP ada beberapa cara, di antaranya dengan petunjuk berikut ini. Pertama, pada Google, ketik : m-edukasi kemdikbud.go.id, kemudian KLIK. Kedua, pilih: m-edukasi kemdikbud dan muncul RUMAH BELAJAR. Kemudian KLIK menu (bergaris 3) kemudian pilih: Konten Lengkap dan KLIK.
Ketiga, muncul berbagai pilihan dan pilihlah: Agmented Reality kemudian KLIK, muncul berbagai Judul Bahan Ajar. Keempat, pilih bahan ajar gelombang mekanik dan akan muncul Bahan Ajar gelombang mekanik. Kelima, pilih aplikasinya, kemudian diunduh dan dipasang.
Keenam, untuk marker dan LKPD, penulis sebagai guru yang mengajar telah mengunduh dan mencetak serta siap digunakan peserta didik yang pembelajarannya tatap muka. Untuk peserta didik yang PJJ, guru mengirim Marker dan LKPD melalui Classroom, atau mengirim gambar marker melalui WA.
Gambar Marker harus dicetak lebih dulu oleh peserta didik atau tidak dicetak tetapi menggunakan dua buah HP, dua buah HP itu yang pertama untuk menampilkan gambar marker dan HP kedua yang terinstal aplikasi Augmented Reality digunakan untuk mengamati gambar yang bergerak.
Pemakaian kamera AR yang diarahkan pada marker gekombang tranversal, peserta didik bisa mengamati bentuk gelombang yang dihasilkan. Teramati pada kamera AR, bahwa pada gelombang tranversal terdapat/muncul bukit dan lembah gelombang. Sedangkan ketika mengamati gelombang longitudinal, muncul rapatan dan renggangan gelombang.
Demikian juga untuk pengamatan gelombang berjalan serta gelombang stasioner, peserta didik bisa mengamatinya. Untuk pemanfaatan menu yang lainnya, peserta didik juga mencobanya. Meskipun banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari peserta didik, namun peserta didik tetap senang dan antusias melaksanakan pembelajaran. (*)
Guru Fisika SMA Negeri 1 Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah