RADARSEMARANG.ID, Program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan diperkuat oleh situasi saat pandemi, muncul berbagai kegiatan di seluruh bidang kehidupan mengalami perubahan secara drastis. Dari situasi ini muncul berbagai kreativitas yang dilakukan oleh para guru agar para siswa dapat belajar secara aktif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berbagai aplikasi pembelajaran, animasi, video tutorial, hingga berbagai media pembelajaran mudah diunduh di youtube. Para guru berusaha menyajikan pembelajaran yang menarik, bisa dilakukan secara daring dan luring, dan tidak tergantung kepada kuota karena dapat diunduh sebelumnya.
Berkembang pesatnya dunia digital dan persaingan global memerlukan usaha-usaha untuk meningkatkan keterampilan dalam menghadapi tantangan pada kehidupan di abad ini. Pemerintah telah melakukan langkah penanganan dengan mengembangan kemampuan dan keterampilan melalui penyempurnaan kurikulum pendidikan yang semula Kurikulum 2013, Kurikulum Prototipe di Desember 2021, dan sekarang berfokus pada Kurikulum Merdeka pada Februari 2022.
Program merdeka belajar lahir dari banyaknya keluhan di sistem pendidikan. Salah satunya keluhan tentang banyaknya peserta didik yang dipatok oleh nilai-nilai tertentu. Bahwa, “Merdeka belajar adalah kemerdekaan berpikir, terutama esensi kemerdekaan berpikir ini harus ada di guru terlebih dahulu. Tanpa terjadi di guru, tidak mungkin bisa terjadi di peserta didik.” Pada pembelajaran jarak jauh yang terjadi beberapa tahun terakhir mengalami learning loss akibat pandemi.
Dampak pandemi pada dunia pendidikan mengakibatkan proses pembelajaran di seluruh Indonesia yang awalnya dilakukan luring berubah kemudian menjadi online (daring). Pembelajaran luring memiliki suatu kelebihan yaitu pembelajaran dapat dilakukan dimana saja tanpa adanya batasan waktu dan tempat. Masa pandemi sebagai suatu proses transisi dari era revolusi industri 4.0 menuju kepada era Society 5.0.
Era Society 5.0 merupakan gabungan antara teknologi dan manusia. Manusia sebagai human centered dan teknologi sebagai dasarnya. Di era Society 5.0 yang berbasis Inovasi teknologi telah dikenalkan di negara Jepang awal tahun 2019. Sehingga perkembangan teknologi pada era Society 5.0 tersebut berdampak besar pada dunia pendidikan di negara Indonesia.
Berhasilnya negara menghadapi tantangan Society 5.0 ditentukan akan kualitas sumber daya manusia terutama kualitas para pengajar yaitu guru atau pendidik. Pendidik diharapkan mampu menguasai beberapa keahlian, mampu beradaptasi dengan teknologi yang baru serta tantangan global khususnya dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Beberapa teknologi bahan ajar yang dapat dimanfaatkan guru, ialah; a. Podcast (siaran non-streaming audio), b. Infografis, c. Powerpoint, d. Motion grafis, e. Google form, f. Quizizz, dan h. Video explainer. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi pembelajaran sebagai bahan ajar. Teknologi komunikasi berupa media cetak dan elektronik, seperti; televisi, berbagai aplikasi pada android dan laptop yang telah tersedia untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran.
Maka dari itu, manfaatan teknologi bahan ajar pada Kurikulum Merdeka ini sangat penting untuk diterapkan oleh para pengajar. Dalam peralihan setelah masa pandemi menuju perkembangan era Society 5.0 perubahan dari era revolusi industri 4.0 memiliki tujuan yaitu untuk menjadikan siswa dalam pembelajaran lebih mudah memahami materi yang diberikan. Sehingga hal tersebut dapat bermanfaat bagi siswa itu sendiri dalam menghadapi pertembangan teknologi. (kj2/ton)
Guru SMP Negeri 1 Kota Mungkid
