
RADARSEMARANG.ID, Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam Kurikulum 2013 yang diberikan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pembelajaran matematika merupakan sebuah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang sudah direncanakan oleh guru sehingga siswa dapat memperoleh kompetensi tentang materi matematika yang sedang dipelajari (Sudiati, 2014:5). Belajar matematika sangatlah penting dilakukan untuk membantu siswa berpikir sistematis dan terstuktur.
Pada pembelajaran matematika, diperlukan sebuah proses interaksi antara guru dan siswa yang melibatkan proses berfikir aktif dan pengolahan logika untuk menyelesaikan pemecahan masalah yang ada. Walaupun demikian, masih sering ditemukan siswa di kelas yang pasif bahkan tidak memerhatikan guru ketika menerangkan materi pelajaran.

Hal tersebut tentunya akan merugikan siswa itu sendiri. Berdasarkan kejadian tersebut, guru dituntut untuk menciptakan iklim belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru yaitu reciprocal teaching. Fajarwati (2010:17) menjelaskan reciprocal teaching adalah model pembelajaran yang berisi kegiatan mengajarkan materi kepada teman.

Pada model pembelajaran ini peran siswa sebagai guru yang bertugas menyampaikan materi kepada teman-temannya. Peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa yang masih mengalami kesulitan ketika proses pembelajaran dengan menggunakan reciprocal teaching.
Model reciprocal teaching menerapkan empat strategi pemahaman mandiri yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan penyelesaiannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperoleh, dan memprediksi pertanyaan selanjutnya dari persolan yang disodorkan kepada siswa.
Berdasarkan strategi tersebut, guru kemudian akan mengembangkannya menjadi langkah pembelajaran di antaranya: pertama, pembukaan. Guru bertanggung jawab memimpin tanya jawab dan melaksanakan keempat strateg pembelajaran. Kedua, pelaksanaan.
Guru menerangkan bagaimana cara merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali, dan memprediksi pertanyaan lanjutan. Ketiga, penutupan. Siswa belajar untuk memimpin tanya jawab dengan atau tanpa guru. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
Penggunaan model pembelajaran reciprocal teaching memberikan banyak manfaat, yaitu dapat mengembangkan kreativitas siswa, dapat memupuk kerja sama antarsiswa, melatih siswa untuk menganalisis masalah dan mengambil kesimpulan dalam waktu singkat, dan menumbuhkan sifat menghargai guru.
Siswa kelas VI SD Negeri Pirikan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang pada tahun pelajaran 2022/2023 semester satu mencoba menerapkan model pembelajaran reciprocal teaching dengan bimbingan penulis selaku guru. Pemilihan model tersebut dirasa tepat untuk meningkatkan materi pada mata pelajaran matematika KD 3.3 menjelaskan dan melakukan operasi hitung campuran yang melibatkan bilangan cacah pecahan dan/atau desimal dalam berbagai bentuk sesuai urutan operasi. Guru merasa siswa di kelas terkadang mengalami kebingungan untuk menyelesaikan soal pada materi terkait
Melalui penerapan model pembelajaran reciprocal teaching, penulis menyimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan hasil belajar matematika materi operasi hitung campuran. Tahapan model pembelajaran tersebut dapat dilalui siswa dengan baik. Siswa yang bertugas untuk mengajarkan materi operasi hitung campuran kepada teman-temannya mampu menguasai materi tersebut dengan baik.
Siswa lain terlihat aktif dengan mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum dikuasainya dan berusaha untuk mencari tahu setiap penyelesaian masalah operasi hitung campuran dengan bimbingan dan bantuan temannya serta guru. (mj/lis)
Guru SDN Pirikan, Kec. Mertoyudan, Kabupaten Magelang