
RADARSEMARANG.ID, Antre merupakan kata sederhana. Mudah diucapkan tapi tidak mudah untuk dipraktekkan. Berulang kali kata ini diucapkan siswa. Mulai melakukan kegiatan seperti bergantian saat masuk ke dalam kelas atau menyerahkan dan menilaikan hasil pekerjaan. Meskipun guru telah memberikan perintah untuk selalu mengantre, nyatanya hal ini sering kali diabaikan. Kebiasaan atau budaya antre perlu ditanamkan sejak dini. Karena kelak akan berdampak besar bagi kehidupan seseorang.
Hidayah (1996:12) mengemukakan bahwa antre adalah kegiatan di tempat-tempat tertentu. Dimana sekumpulan orang harus mematuhi urutan untuk mendapat giliran memperoleh kesempatan atau barang tertentu. Budaya Antre sendiri memiliki arti yang berwujud dari sikap dan perilaku menghargai waktu dan menghargai hak-hak orang lain, karena keduanya berkaitan pada sistem interaksi sosial dan kedisiplinan sosial. Dengan kata lain budaya tersebut dapat membantu kita dalam bersikap di kehidupan bermasyarakat.

Manfaat budaya mengantre di antaranya siswa belajar manajemen waktu dan kedisiplinan. Jika ingin mendapatkan urutan depan, mereka harus persiapan lebih awal dan datang lebih awal. Siswa juga mendapatkan pelajaran sabar dalam mengelola emosi saat menunggu giliran. Siswa belajar menghormati hak orang lain yang datang lebih dulu. Mengajarkan kepada siswa budaya mengantre bukan hanya menanamkan karakter, tetapi dapat juga membantu mengembangkan kecerdasan emosionalnya. Termasuk dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan dan orang sekitarnya.
Maka dari itu, budaya mengantre sangatlah lekat dengan pembelajaran mata pelajaran PPKn. Siswa mulai mendapatkannya saat kelas 1 Sekolah Dasar. Upaya untuk membentuk karakter siswa Kelas 2 SD Negeri Sidorejo Lor 04 adalah dengan selalu menerapkan budaya antre dalam berbagai kesempatan. Pembentukan karakter siswa dalam mata pelajaran PPKn dapat diterapkan pula dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan pengamalan Pancasila sila ke-2 “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”.

Langkah yang bisa diambil sebagai guru maupun orang dewasa bisa memberikan contoh baik dan patut untuk ditiru kepada anak-anak dalam berbagai kesempatan. Selalu mengarahkan siswa mengantre dalam setiap kesempatan. Baik saat berada di kelas maupun di luar kelas. Menyampaikan manfaat mengantre. Memaparkan sebab akibat apabila kita melanggar atau menyerobot. Dengan pembiasan yang berulang dan terus menerus hal ini dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya budaya antre.
Dengan penerapan budaya antre siswa mampu melaksanakan tanggung jawab saat harus dihadapkan dengan situasi tanpa harus diperintah guru. Selain itu karakter tanggung jawab, disiplin dan menghargai teman mulai terbentuk dengan adanya kebiasaan tersebut.
Penerapan budaya antre dalam pengamalan mata pelajaran PPKn sangatlah efektif dalam pembentukan karakter siswa. Siswa mendapatkan banyak pengalaman mengenai pentingnya mengantre. Karakter budaya ini dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat menciptakan kenyamanan dimana saja dan kapan saja.
Jangan lupa selalu memuji siswa dengan perbuatan mereka saat mereka melakukan hal yang baik. Seperti mampu melaksanakan budaya antre dan mengungkapkan bahwa tertib itu keren. Antre hal yang sederhana, tetapi dengan mengantre kita mampu mendapatkan banyak manfaat dalam kehidupan. (igi2/fth)
Guru Kelas II SD Negeri Sidorejo Lor 04