RADARSEMARANG.ID, Siswa-siswi di SMK Negeri 1 Pekalongan, memanfaatkan handphone dan memadukan kreativitas serta melihat peluang usaha, sehingga dapat mengambil keuntungan. Sebagai sekolah pariwisata yang memiliki keahlian di bidang tata boga, tata kecantikan, tata busana dan perhotelan, dengan kemampuan tersebut dapat meraih keuntungan meskipun masih dalam masa sekolah atau belum lulus. Bekal keterampilan yang diberikan di sekolah dapat diolah dengan melihat kemampuan, peluang usaha, media yang dimiliki dan motivasi yang kuat untuk berkarya.
Indonesia yang memiliki angkatan kerja yang tinggi tentu juga harus mengimbangi dengan menyediakan lapangan kerja yang tinggi pula. Generasi milenial sekarang ini cukup kreatif dengan tidak bergantung pada ketersediaan lapangan kerja, tetapi turut menciptakan lapangan kerja minimal untuk dirinya sendiri. Tidak ada batasan dalam apapun untuk memulai usaha, baik itu usia maupun kreativitas (Nurul Bekti P, 2019 : 1).
Dengan peluang usaha yang ada, dipadukan dengan keahlian yang dimiliki maka muncul sebuah karya yang akan dipasarkan melalui media online. Pernahkah Anda membeli produk setelah melihat promosi di media online? Di era sekarang ini, peran media sosial online tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Faktanya, media sosial bukan lagi sebagai kebutuhan sekunder melainkan kebutuhan primer setiap orang. Kebutuhan tersebut tidak terkecuali online. Mengapa memilih mengunakan media promosi online? Karena media promosi online memiliki manfaat menciptakan kenyamanan, menjangkau pasar yang lebih luas, mengefisienkan biaya, mengefisienkan waktu dan tempat, membangun relasi. Meningkatkan produktivitas dan profitabilitas. Menyederhanakan proses, dan memudahkan pemantauan (Ana Isro Iliana, 2021:82).
Nelis Solekha dari SMKN I Pekalongan, pelajar Jurusan Tata Busana dengan mengolah limbah plastik menjadi karya cantik,WECRAFT. Nelis meraih perunggu di tingkat nasional bidang lomba pariwisata, industri dan kreatif Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) jenjang SMK tahun 2021. Ia memulai usaha dengan memasang produk di story WhatsApp.
Silvia Zahrotul Azizah siswi SMKN I Pekalongan menjadi finalis bidang lomba pariwisata, industri dan kreatif Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) jenjang SMK tahun 2021 dengan karya KINATAM (Kue Inovatif Nastar Ketan Hitam).
Silvia dari Jurusan Tata Boga, berkarya dengan membuat aneka kue kering. Terlebih pada saat menjelang Lebaran banyak permintaan akan kue kering yang dipasarkan melalui WhatsApp.
Dengan media pemasaran online yang sederhana melalui WhatsApp produk atau jasa dapat dipasarkan dengan biaya yang hemat. Seperti yang dilakukan oleh Evina Oktavia Ningrum, Jurusan Tata Kecantikan SMK N I Pekalongan dengan produk POTATO MASK. Dengan karya POTATO MASK, Ervina menjadi finalis bidang lomba kesehatan dan pekerjaan sosial Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) jenjang SMK tahun 2021.
ELA BEAUTY SHOP adalah toko online milik Laelatus Saadah dari Jurusan Perhotelan SMKN I Pekalongan dengan beberapa produk kecantikan yang pemasarannya melalui WhatsApp. Karena WhatsApp, aplikasi yang dimiliki mayoritas teman-temannya sehingga mudah untuk memasarkannya dan dengan jangkauan yang lebih luas di area wilayah Kota pekalongan.
Pemasaran dan periklanan yang memanfaatkan internet melalui WhatsApp baik skala kecil maupun skala besar telah banyak dilakukan. Hal ini mendorong munculnya saluran-saluran baru dalam hal penyebarluasan produk. Di samping manfaatnya, media online memiliki tantangan tersendiri tentang bagaimana menarik, mendorong keikutsertaan, hingga mengubah masyarakat digital menjadi pelanggan. (mj/lis)
Guru Kewirausahaan SMKN 1 Pekalongan