
RADARSEMARANG.ID, Seiring kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi banyak waktu terbuang sia – sia. Banyak orang belum bisa menempatkan waktu dengan benar. Terutama anak – anak yang semestinya adalah usia pembentukan karakter. Teknologi membawa kemajuan dan kemudahan pada anak. Tapi satu sisi membawa dampak negatif. Yang terkadang tidak disadari semua pihak termasuk orang tuanya.
Bagaimana anak membagi waktu, benda atau barang apa yang boleh dipegang, informasi apa yang sudah diketahui sebagai tambahan pengetahuan, semua itu kita sebagai orang dewasa harus bijak dalam memberi arahan. Sebagai pendidik harus mengarahkan anak dengan baik. Sesuai tugas pokok dan fungsi pendidik.

Sekolahan merupakan tempat khusus yang dirancang sebagai tempat mencari ilmu. Selain itu sebagai pembentukan karakter disiplin serta tanggung jawab anak. Nantinya karakter disiplin dan tanggung jawab akan terbawa di kehidupan nyata di masyarakat. Baik masa sekarang maupun di masa depan serta bisa dijadikan contoh kelak untuk anak-anaknya. Cobalah perhatikan beberapa contoh ketidak disiplinan dan kurangnya tanggung jawab masyarakat sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai kurang disiplin terhadap peraturan, kurang disiplin terhadap pekerjaan, kurang disiplin terhadap pelayanan dan kurangnya tanggung jawab yang sudah menjadi tugas serta kewajiban.
Penulis mencoba berbagi pengalaman selama mengajar PJOK di SDN Medono dalam meningkatkan disiplin dan tanggung jawab serta meningkatkan pola gerak motorik anak dengan menerapkan pembelajaran peraturan baris berbaris (PBB) secara rutin dan berkelanjutan.
Central advisory board of physical education and reaction mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai pendidikan melalui aktivitas fisik untuk pengembangan total kepribadian anak untuk keutuhan dan kesempurnaan tubuh, pikiran dan jiwa.

Pembelajaran PJOK tidak hanya mengarah kepada keterampilan siswa dalam menguasai sebuah materi, tetapi lebih kepada penanaman karakter. Seperti disiplin, sportivitas, tanggung jawab, dan kejujuran Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan terbentuknya suatu perwatakan tertentu, meningkatkan disiplin dan tanggung jawab siswa dalam lingkup sekolah. Dimana anak bisa membiasakan diri dengan berbaris secara rapi, sikap siap, sikap hormat serta tanggung jawab terhadap tugasnya. Selain itu berbagai macam pola gerakan dalam pembelajaran PBB, secara tidak langsung dapat melatih gerak motorik anak, pada pola gerak lokomotor dan gerak non lokomotor. Secara berpindah tempat dan tidak berpindah tempat.
Pembelajaran PJOK adalah pelajaran yang sangat ditunggu dan diminati siswa. Sehingga lebih mudah bagi pendidik untuk menanamkan pendidikan karakter, penanaman karakter yang dilaksanakan dan dibiasakan secara terus menerus akan menjadi kebiasaan dan menjadi karakter. Di SDN Medono dimana tempat penulis mengajar, siswa dibiasakan melaksanakan kegiatan baris berbaris sebelum kegiatan pembelajaran PJOK.
Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan baris berbaris secara terus menerus. Hal ini cukup efektif dalam penerapan kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap siswa. Dapat terlihat upacara bendera yang dilaksanakan cukup khidmat dan lebih tertibnya siswa terhadap peraturan dan tata tertib di lingkungan sekolah SDN Medono.
Kedisiplinan dan tanggung jawab bisa karena dibiasakan. Mebiasakan sejak dini akan menjadikan karakter bagi anak. Sebagi bekal kelak hidup bermasyarakat untuk keluarga bangsa dan negara. (kd/fth)
Guru PJOK SDN Medono, Kec. Boja, Kab Kendal