29 C
Semarang
Kamis, 1 Juni 2023

Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Berdasarkan Pengalaman Orang Lain

Oleh : Bowo Riyanto

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Menulis merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh semua orang pada umumnya. Kemampuan menulis bisa kita tingkatkan menjadi sebuah keterampilan. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis. Salah satu caranya dengan berlatih menulis setiap hari. Karena dengan latihan rutin kita bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Kita bisa latihan menulis tentang pengalaman, pendapat, atau ide-ide kita.

Terutama pada siswa, latihan menulis perlu ditanamkan sejak dini, karena akan berpengaruh pada kemampuannya untuk menghasilkan karya terutama karya sastra. Sebagian pelajar saat ini ada yang kurang mementingkan karya sastra. Mereka beranggapan karya sastra itu tidak penting atau tidak berguna. Pola pemikiran pelajar yang beranggapan seperti itulah yang harus kita luruskan dan perbaiki.

Menurut Tarigan (2008:3), “Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.”

Tarigan (2008:21) juga menambah menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik itu.
Sedangkan Yunus (2009:12) menyatakan, “Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.” Kegiatan menulis ialah suatu proses, atau tahap yaitu, tahap prapenulisan, penulisan, dan tahap revisi.

Bagi siswa menulis cerpen merupakan suatu hal yang masih jarang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari, khususnya siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngluwar. Karena minat dan kemampuan siswa satu dengan lainnya tidak sama. Untuk menumbuhkan minat tersebut perlu dilakukan pembiasaan menulis, terutama menulis cerpen.

Ada sebagian siswa yang mengalami kesulitan ketika harus mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalamaan mereka dalam bentuk cerpen. Kesulitan-kesulitan seperti inilah yang harus dijembatani sehingga memudahkan mereka dalam menulis cerpen.

Cerita pendek atau sering kita kenal dengan istilah cerpen merupakan sebuah cerita rekaan yang di dalamnya memuat banyak hal. Mulai dari struktur, sampai unsur-unsurnya. Jika seorang siswa merasa kesulitan dalam membuat cerita rekaan atau kesulitan mengungkapkan pikiran dan perasaannya ke dalam sebuah cerpen, kita bisa membantu siswa tersebut agar lebih mudah menulis cerpen.

Salah satu cara untuk membantu mereka agar lebih mudah menulis cerpen yaitu dengan menulis pengalaman orang lain. Kegiatan ini bisa bisa dilakukan oleh dua orang atau antarteman yang dilakukan secara bergantian. Ketika satu orang bercerita, teman yang lain mencatat atau menuliskan, sehingga terciptalah sebuah tulisan tentang isi hati atau pengalaman seseorang dalam bentuk cerpen.

Setelah mencatat pengalaman teman, kemudian penulis membaca kembali catatannya. Setelah membaca tentunya ada kalimat-kalimat yang harus diedit atau diperbaiki agar tercipta alur atau jalan cerita yang baik. Setelah proses penyuntingan selesai, penulis membaca kembali hasil karyanya.

Setelah dirasa baik, atau sudah memiliki ketepatan struktur dan unsurnya maka bisa dikatakan sudah jadilah cerpen tersebut.
Setelah menyelesaikan satu cerpen, siswa dituntut membuat cerpen selanjutnya. Apabila kegiatan tersebut dilaksanakan secara berulang-ulang atau terus-menerus dengan sendirinya akan terjadi peningkatan kemampuan menulis cerpen pada diri siswa. Segala sesuatu memang membutuhkan proses. Termasuk kegiatan menulis cerpen juga membutuhkan latihan agar menghasilkan cerpen yang baik.

Setelah mereka menghasilkan karya, kita bisa menilai hasil karya yang dihasilkan. Bagus dan tidaknya cerpen yang dihasilkan itu relatif, atau tergantung dari masing-masing orang yang menilainya. Kita tidak bisa langsung mengatakan bahwa cerpen yang dihasilkan tersebut tidak bagus atau kurang bagus dengan kata lain jelek. Karena belum tentu orang lain yang membaca atau menilainya beranggapan sama. Mungkin orang lain yang menilainya akan mengatakan bagus, berarti cerpen tersebut tidak jelek. (ng2/lis)

Guru SMAN 1 Ngluwar, Kabupaten Magelang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya