
RADARSEMARANG.ID, Pandemi Covid-19 menyisakan berbagai persoalan yang sarat dan mendominasi dalam dunia pendidikan. Guru tertantang untuk berupaya menumbuhkan semangat belajar siswa. Dan menggunakan berbagai platform pembelajaran yang cocok untuk disampaikan kepada siswa. Guru dengan segala kemampuannya berupaya keras agar tidak terjadi learning loss. Sementara siswa yang belajar dari rumah atau bergantian belajar secara tatap muka terbatas pun belum tentu mampu memahami materi pelajaran dengan mudah.
Belum lagi dengan siswa yang terkendala dengan daya beli kuota internet yang terbatas, lokasi rumah yang kurang baik jaringan/signalnya, dan kondisi kesehatan lingkungan keluarga yang muncul. Banyak faktor menjadikan pembelajaran kurang lancar dan menurunkan semangat belajar.

Melihat kenyataan di atas, guru berusaha tetap melaksanakan tugas dengan maksimal. Salah satu media yang dipilih guru dalam melaksanakan pembelajaran yakni penggunaan media Jamboard. Media Google Jamboard merupakan papan tulis virtual/digital yang dikembangkan oleh Google.
Jamboard digunakan seperti sebuah papan tulis konvensional untuk membantu menjelaskan materi pelajaran yang berupa tulisan atau gambar. Dengan Jamboard guru maupun siswa dapat terlibat aktif meskipun belajar jarak jauh. Guru maupun siswa dapat menggunakan fitur-fitur yang tersedia dan menantang. Siswa dapat berekspresi menuliskan pendapat atau menempelkan gambar lebih leluasa. Siswa dapat corat-coret di papan tersebut. (https://edu.google.com/intl/ALL_id/products/jamboard/).

Pembelajaran dengan Jamboard, menciptakan pembelajaran yang hidup, kolaboratif secara real time. Penggunaan media Jamboard dalam pembelajaran, dapat membuat siswa lebih semangat. Siswa dapat mencatat atau menuliskan kesan atau jawaban selayaknya di papan tulis kelas. Siswa pun dimudahkan bila akan mengambil dokumen, spreadsheet, slide atau gambar secara langsung. Semua siswa di kelas yang terlibat dalam pembelajaran dapat melihat dan berkomentar secara langsung.
Kelas menjadi hidup dan menggairahkan. Terbangun pembelajaran yang menyenangkan. Siswa dalam pembelajaran dengan Jamboard dapat menggunakan fitur utama yang tersedia. Jamboard menyediakan pena untuk membuat tulisan atau catatan. Catatan ini dapat dituliskan di berbagai sisi. Bahkan tulisan ini dapat diberi warna sehingga menarik siswa untuk berekspresi. Siswa juga dapat menyematkan gambar (add image). Gambar yang disematkan dapat diambil secara langsung yang tersedia di google atau gambar dari file siswa. Siswa memungkinkan memilih gambar sesuai yang diinginkan. Di sinilah guru juga sekaligus menerapkan model discovery. Guru dapat meminta siswa mencari tahu sendiri melalui media yang tersedia. Kalau pun guru menerapkan model Problem Based Learning, siswa dapat memecahkan masalah yang dilontarkan guru dengan menuliskan pendapat atau gagasannya dengan melengkapi gambar pendukung yang tersedia. Fitur lainnya, adanya stiky note (note tempat).
Fitur ini siswa hanya menggeser note tempat dengan kursor menuju posisi yang diinginkan. Dengan memanfaatkan note, sudah membuat siswa kreatif dan senang. Meski sederhana sudah mampu membuat pembelajaran lebih menarik.
Penerapan media Jamboard memberi motivasi belajar pada siswa, contohnya saat pembelajaran biologi materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMAN 5 Magelang. Guru menyampaikan materi yang disertai dengan gambar, guru dengan mudah menjelaskan bagian demi bagian yang tertera pada gambar. Selanjutnya saat guru meminta siswa menjelaskan bagian-bagian gambar klasifikasi makhluk hidup lainnya pun siswa dapat dengan mudah menuliskan jawaban dengan pena yang tersedia. Siswa dapat menjawab baik secara individu maupun kelompok.
Tampilan melalui papan tulis virtual tersebut menambah semangat siswa berkolaborasi dan mengekspresikan diri. Siswa akan senang apalagi teruntuk siswa yang memiliki gaya belajar auditori visual. Hal ini akan membantu memahamkan materi yang disampaikan guru.
Efek dengan pemanfaatan media Jamboard dalam pembelajaran jarak jauh dapat memberikan pemahaman materi yang diberikan guru dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan demikian prestasi yang dihasilkan siswa pun akan meningkat.
Pembelajaran menjadi jauh berbobot meski secara daring. Pemanfaatan IT yang dituntutkan dalam pembelajaran abad 21 pun terwadahi. Siswa yang senang menggunakan gawai dapat belajar lebih intens. Alhasil pembelajaran terus menggeliat dengan semangat yang menggairahkan. (lm1/lis)
Guru Biologi SMA Negeri 5 Magelang