RADARSEMARANG.ID, Salah satu materi pembelajaran matematika kelas 8 adalah Teorema Pythagoras. Teorema ini adalah salah satu teorema yang terkenal dalam matematika. Teorema Pythagoras menjelaskan tentang hubungan antara sisi-sisi pada segitiga siku-siku dan dapat digunakan untuk menemukan ukuran sisi yang belum diketahui. Penerapan Pythagoras akan sering digunakan dalam pembelajaran di tingkat selanjutnya khususnya pada bidang geometri. Sehingga sangat penting bagi siswa untuk menguasai materi ini.
Sebagian siswa mengalami kesulitan dalam belajar Pythagoras. Sutton, K (2012:45) menyatakan siswa tidak memiliki pemahaman tentang rumus pythagoras dalam menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan pythagoras. Penelitian yang dilakukan Holzinger, A (2016:61) juga menyatakan bahwa ada siswa yang membuat kesalahan pada penerapan konsep teorema Pythagoras, di antaranya kurang memahami cerita pada soal sehingga salah dalam membuat model matematikanya. Salah dalam menghitung nilai kuadrat dan kurang menyeluruh dalam proses penyelesaian sehingga masih ada kesalahan dalam menjawab.
Kurangnya pemahaman siswa ternyata disebabkan oleh minat belajar siswa yang kurang. Untuk itu guru perlu merancang pembelajaran dengan pemanfaatan media. Media pembelajaran akan membuat pembelajaran lebih menyenangkan, tidak membosankan dan materi lebih mudah dipahami oleh siswa. Menurut Nugraha dan Rusmin (2015:45) menggunakan permainan edukasi dalam pembelajaran teorema Pythagoras dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap subjek masalah.
Hal ini diperkuat oleh Chen (2015:14) bahwa pembelajaran dengan media instruksional akan lebih efektif untuk materi teorema Pythagoras. Agar siswa cepat memahami rumus Pythagoras atau tripel Pythagoras, maka penulis membuat aktivitas belajar siswa dalam bentuk permainan. Permainan ini dilakukan dengan bantuan media Pytha Maze.
Pytha Maze adalah media pembelajaran untuk permainan pencarian rute perjalanan cepat dan tepat dengan cara menentukan ukuran segitiga siku-siku yang belum diketahui di setiap titik pemberhentian. Permainan ini mengarahkan siswa untuk bisa membuat model matematika dalam Pythagoras secara tepat dan membiasakan perhitungan kuadrat dengan cepat. Selain itu siswa juga bisa memanfaatkan bilangan tripel Pythagoras dalam menghitung ukuran sisi yang belum diketahui tersebut. Pytha Maze bisa dimainkan secara individu maupun berkelompok.
Media ini hanya memanfaatkan kertas sebagai miniatur rute permainan. Seperti pada permainan mencari jejak, ada titik-titik pemberhentian yang harus dilewati siswa. Untuk melewati titik tersebut, siswa akan menentukan ukuran segitiga siku-siku yang belum diketahui dan memilih salah satu dari beberapa opsi panah jawaban yang di dalamnya ada bilangan yang menunjukkan ukuran segitiga. Siswa akan menuju ke tempat pemberhentian selanjutnya berdasarkan panah jawaban yang dipilih.
Aktivitas ini dilanjutkan sampai siswa mencapai garis finish. Di setiap titik pemberhentian, siswa juga akan menuliskan cara penyelesaiannya. Siswa yang memilih rute yang tepat dan mencapai garis finish tercepat adalah pemenangnya. Kecepatan dan ketepatan dalam menghitung kuadrat atau menerapkan tripel Pythagoras sangat diperlukan agar bisa menjawab dengan benar. Setelah semua siswa mencapai garis finish, kemudian guru akan menunjuk secara acak beberapa siswa untuk menceritakan proses menemukan rute dan bagaimana cara menghitung ukuran segitiga yang belum diketahui.
Setelah melakukan aktivitas belajar dengan Pytha Maze, para siswa lebih antusias dalam mengerjakan permasalahan berkaitan dengan Pythagoras khususnya dalam soal cerita. Para siswa lebih jeli dan cepat dalam menyelesaikan permasalahan dengan tepat. Para siswa lebih tahu kapan menggunakan rumus atau tripel Pythagoras untuk efektivitas waktu dalam menyelesaikan soal. Para siswa juga lebih percaya diri dalam menjelaskan proses belajar kepada orang lain.
Belajar melalui kegiatan bermain menggunakan media Pytha Maze bisa menarik minat belajar siswa. Selain siswa lebih antusias, juga meningkatkan skill dalam menyelesaikan masalah Pythagoras. (mk1/lis)
Guru SMPN 1 Mungkid, Kabupaten Magelang
