
RADARSEMARANG.ID, MENURUT Nursid Sumaatmadja (2006) tujuan pendidikan IPS adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara.
Tapi kenyataannya muatan pelajaran IPS adalah salah satu muatan pelajaran yang dianggap oleh siswa sebagai salah satu pelajaran yang kurang menyenangkan. Bahkan dianggap membosankan karena berisi tentang teori-teori yang jarang dipraktikkan.

Dengan begitu prestasi belajar siswa menjadi rendah. Salah satu materi pada muatan pelajaran IPS kelas VI Tema 2 Kompetensi Dasar 3.4 adalah Memahami Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia.
Agar penyampaian materi tersebut terasa menyenangkan dan tidak membosankan guru harus bisa memilih metode pembelajaran yang menarik. Di antaranya adalah metode sosiodrama. Sosiodrama adalah metode mengajar dengan mendramakan suatu peristiwa atau siswa memerankan tokoh dalam peristiwa tersebut.

Beberapa kelebihan dari metode sosiodrama adalah melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian. Metode ini akan lebih menarik perhatian anak, sehingga suasana kelas lebih hidup. Anak-anak dapat memahami suatu peristiwa, sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan pemahamannya sendiri. Dan anak dilatih untuk menyusun hasil pemikiran dalam bentuk kalimat yang teratur.
Pada tahun pelajaran 2021/2022 semester 2 SDN 02 Botekan telah mendapat izin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Tetapi pembelajaran dilakukan dengan kehadiran siswa sebanyak 50% dari seluruh jumlah siswa tiap kelasnya.
Menyikapi keadaan pandemi Covid-19 dan pembelajaran yang terbatas, guru membuat jadwal PTMT dengan membagi siswa menjadi 2 kelompok dan dibuatkan jadwal berangkat secara bergantian. Dalam mencapai tujuan pembelajaran pelajaran IPS Kelas VI Tema 2 Kompetensi Dasar 3.4 yaitu Memahami Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia, Guru melaksanakan pembelajaran dengan metode sosiodrama.
Adapun langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa sebagai berikut: guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Guru dan siswa menyusun skenario drama tentang perjuangan para pahlawan dalam peristiwa kemerdekaan bangsa Indonesia tahun 1945.
Guru dan siswa menentukan tokoh dan watak tokoh yang akan diperankan olih siswa antara lain Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Mr. Achmad Subarjo, Sukarni, Sayuti Melik, Fatmawati. Guru membagikan skenario yang telah disusun bersama siswa kepada masing-masing anggota kelompok.
Pelaksanan pembelajaran sosiodrama dilakukan secara bergantian. Yaitu hari pertama pementasan dilakukan oleh 2 kelompok secara bergantian dan hari kedua pementasan dilakukan oleh 2 kelompok lainnya dengan mengadakan pentas seni dalam ruang kelas. Dengan penerapan metode sosiodrama ini, penulis berharap siswa Kelas VI SDN 02 Botekan dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa baik aspek pengetahuan maupun aspek keterampilan. (wa1/lis)
Guru SDN 02 Botekan, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang