26 C
Semarang
Sabtu, 3 Juni 2023

Asyik Belajar IPA Berbantuan VL dengan Strategi A Cores Amore dalam Pembelajaran Daring

Oleh : Siti Marfuah, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Pembelajaran daring merupakan tantangan berat bagi pendidik untuk tetap bisa meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA. Di satu sisi guru harus memastikan peserta didik bisa memahami materi pelajaran yang disampaikannya. Baik dari aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap, tapi di sisi yang lain guru juga harus bisa menyelesaikan tuntutan kurikulum.

Apabila dalam kondisi normal (pembelajaran secara tatap muka), guru bisa langsung memantau dan mengarahkan peserta didik. Tapi dalam moda daring, guru dituntut bisa menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuan kompetensi yang diharapkan. Menjadi salah satu hal yang menyulitkan bagi guru jika harus mengajarkan materi yang harus memanfaatkan keberadaan laboratorium.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), laboratorium adalah tempat atau kamar dan sebagainya tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya).

Salah satu langkah yang kami lakukan untuk mengatasinya adalah dengan memanfaatkan virtual lab yang banyak disediakan di dunia maya. Lab virtual adalah simulasi yang dioperasikan komputer dalam bentuk perangkat lunak komputer interaktif yang dapat mencoba kegiatan laboratorium seolah-olah seperti laboratorium sekolah (https://pijarsekolah.id/laboratorium-virtual-laboratorium-sekolah-berbasis online/#:~:text=lab%20virtual%20adalah%20simulasi%20yang,seolah%2Dolah%20seperti%20laboratorium%20sekolah.)

Dengan memanfaatkan virtual labs (VL) peserta didik bisa melakukan percobaan seakan-akan dia berada di laboratorium yang sebenarnya. Adapun strategi yang kami lakukan adalah dengan strategi A Cores Amore, yakni Apersepsi, Contoh, Respon, Amati, Otentikasi dan Resume.

Langkah pertama yang dilakukan setelah mengucap salam dan berdoa adalah apersepsi. Apersepsi merupakan sebuah stimulus khusus untuk menyiapkan siswa baik secara psikis maupun materi. Apersepi merupakan batu loncatan dari pengetahuan lama menuju ke pengetahuan baru.

Contoh yang ditampilkan guru merupakan salah satu hal yang digunakan untuk memotivasi peserta didik dalam menghadapi materi berikut. Guru bisa mengajak peserta didik untuk mengaitkan pelajaran yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari dan agar lebih banyak bersyukur atas segala nikmat yang telah dilimpahkan Allah SWT.

Peserta didik diharapkan bisa memberikan respons. Baik berupa pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapatnya berkenaan dengan materi yang akan dibahas atau hal-hal yang telah diungkapkan guru. Dengan adanya komunikasi dua arah ini maka diharapkan peserta didik menjadi antusias untuk mengikuti pembelajaran lebih lanjut.

Dengan meningkatnya antusisme peserta didik, maka memudahkan guru untuk masuk ke dalam inti kegiatan. Pertama-tama guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan 4-5 orang, mereka ditekankan untuk bisa mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan saling bekerja sama serta menghargai pendapat temannya.

Guru mengajak peserta didik untuk memperhatikan penjelasan guru tentang laboratorium maya (virtual lab) sehingga mereka siap untuk bisa melakukan kegiatan berdasarkan lembar kegiatan peserta didik yang dibagikan guru.

Saat melakukan percobaan, peserta didik harus melakukan kegiatan sesuai petunjuk guru. Mengamatinya secara teliti dan mencatat hasil percobaan dalam tabel pengamatan yang bisa mereka buat berkelompok. Dan ternyata mereka sangat menyukainya, semangat untuk terus mencoba dan mencoba.

Dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan, menjawab pertanyaan dan mencari dari berbagai sumber belajar maka mereka bisa mengambil kesimpulan dari kegiatan mereka dan inti dari materi yang mereka pelajari. Guru tinggal mengarahkan peserta didik agar tidak melakukan kegiatan yang jauh dari tujuan pembelajaran. Sehingga meskipun asyik tapi tetap terarah dan bisa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.

Sungguh, dengan kemajuan teknologi memungkinkan kita untuk tetap bisa melakukan kegiatan praktikum meskipun peserta didik tidak datang ke laboratorium sekolah, ada banyak layanan laboratorium maya yang bisa kita manfaatkan. (mk2/lis)

Guru IPA SMPN 1 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya