31 C
Semarang
Minggu, 26 Maret 2023

Peningkatan Minat Baca Siswa melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

Oleh : Novi Aryani, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Membaca merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Menurut Dalman (2014:5), “Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan.

Hal ini berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang dibaca. Oleh sebab itu, membaca bukan hanya melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana saja, tetapi lebih dari itu. Membaca merupakan kegiatan memahami lambang/tanda/tulisan yang bermakna sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.

Tumbuhnya budaya baca peserta didik sangat dipengaruhi beberapa faktor. Faktor keluarga dan sekolah. Dalam lingkungan keluarga, orang yang sangat berperan adalah orang tua. Selain itu faktor sekolah. Meningkatkan minat baca di lingkungan sekolah dapat dilakukan oleh kepala sekolah, guru maupun petugas perpustakaan.

Kepala sekolah bisa meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah dari segi sarana dan prasarana; mewajibkan guru memanfaatkan perpustakaan sebagai bagian dari proses belajar mengajar; menerapkan jam wajib kunjung perpustakaan untuk setiap kelas; mengikutkan sekolah dalam kegiatan lomba yang berhubungan dengan minat baca.

Baca juga:  Model Flipped Classroom Solusi PTM Terbatas

Sedangkan guru mewajibkan siswa membaca buku. Baik buku pengetahuan populer maupun sastra; mengadakan lomba bercerita; memberikan bimbingan cara mencari informasi dari buku; mewajibkan perpustakaan sebagai bagian dari proses pembelajaran; menugaskan anak membuat mading kelas atau sekolah secara kontinyu.

Pemerintah juga berkewajiban dalam upaya meningkatkan budaya baca ini. Yakni Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang ditetapkan sejak 2016. GLS merupakan suatu gerakan yang dicanangkan pemerintah dengan alasan-alasan sebagai berikut : keterampilan membaca siswa, Indonesia menduduki peringkat bawah, tuntutan keterampilan membaca pada abad 21 adalah kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif.

Alasan ke tiga pembelajaran di sekolah belum mampu mengajarkan kompetensi abad 21. Terakhir yaitu kegiatan membaca di sekolah perlu dikuatkan dengan pembiasan membaca di keluarga dan masyarakat. GLS menurut Sutrianto, dkk (2016:2) merupakan upaya menyeluruh yang dilakukan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang warganya literat sepanjang hanyat melalui pelibatan publik. Pembiasaan literasi di sekolah membutuhkan suatu pelibatan publik yang masif untuk menyukseskan lingkungan yang literat di sekolah.

Baca juga:  Trik Jitu Menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum bagi SD

GLS bisa jadi sarana mengenal, memahami, dan memperdalam ilmu yang didapat peserta didik di sekolah. GLS juga dapat menerapkan budi pekerti siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Menyadari akan manfaat dari GLS, penulis juga menerapkannya di SD Negeri Surodadi 1. Untuk meningkatkan minat baca di SD Negeri Surodadi 1 dilakukan pembiasaan membaca buku nonpembelajaran 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.

Setiap pagi sebelum pelajaran di mulai peserta didik sudah terbiasa membaca buku. Mereka memilih buku yang disukai. Setelah membaca buku, mereka menulis judul buku dan halaman yang dibacanya hari itu di kartu kendali literasinya. Sehingga hari berikutnya masih bisa dilanjutkan lagi sampai selesai. Selain itu membuat pojok literasi di kelas yang berisi buku-buku yang bisa dibaca siswa secara bergilir untuk memperlancar GLS, dan menulis pohon literasi di kelas apabila peserta didik sudah menyelesaikan satu buku bacaan.

Baca juga:  Mengidentifikasi Jenis Rangkaian Listrik dengan Model Pembelajaran PBL

Mereka mengambil kertas yang berbentuk daun lalu menulis namanya dan judul buku yang telah selesai dibacanya. Kemudian ditempel pada pohon literasi yang ada di dinding kelas. Semakin banyak peserta didik yang menyelesaikan bacaan, semakin rindang pohon literasi di kelas tersebut.

Melalui beberapa kegiatan GLS yang menjadi pembiasaan siswa di sekolah, minat baca siswa di SD Negeri Surodadi 1 semakin meningkat. Saat waktu luang mereka memanfaatkannya untuk membaca buku. Dengan meningkatnya minat baca, akan memperkaya pengetahuan siswa, sehingga dapat meningkatkan nilai pengetahuan dan keterampilan. (mn2/lis)

Guru SDN Surodadi 1, Kec. Candimulyo Kabupaten Magelang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya