RADARSEMARANG.ID, MATEMATIKA merupakan mata pelajaran yang sering dianggap susah oleh peserta didik misalnya saja pada materi perkalian. Perkalian adalah bentuk lain dari materi penjumlahan berulang sebab hal yang harus diperhatikan dalam materi perkalian ini yaitu bahwa yang sama itu hanya hasil perkaliannya saja, maka pengertian atau gambarannya tetap berbeda.
Contohnya, hasil dari 1×3 = 3×1 = 3 akan tetapi pengertian perkalian 1 x 3 adalah obat tersebut di minum tiga kali sebanyak satu bitir setiap sekali minum. Berbeda dengan 1 x 3 yang berarti obat itu diminum satu kali sehari sebanyak tiga bitir dalam satu kali minum.
Jadi untuk memahami konsep dasar perkalian anak harus terampil dan paham melakukan operasi penjumlahan. Atau dengan kata lain perkalian adalah operadi yang digunakan untuk menemukan produk ketika dua faktor diketahui yaiatu faktor x faktor = produk. Sedangkan kurangnya media yang dimiliki oleh setiap sekolah menjadikan pembelajaran kurang optimal.
Pendekatan pembelajaran matematika di SD 01 Donowangun Kelas 1 yang sering digunakan sebagian besar guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan ide-ide yang ada padanya. Pembelajaran matematika didominasi oleh guru. Guru menjelaskan konsep matematika, memberikan contoh soal, mendemontrasikan penyelesaian soal, memberikan rangkuman, dan memberikan soal latihan.
Siswa diposisikan sebagai penerima apa yang disampaikan oleh guru. Akibatnya siswa menjadi pasif dalam belajar matematika. Kepasifan siswa dalam belajar matematika membawa dampak terhadap hasil belajarnya
Maka penulis terispirasi dari Maulana et al., 2020 mengenalkan bahwa konsep perkalian pada kelas dasar sekolah dasar dengan media rak telur rainbow. Rak telur rainbow ini merupakan salah satu media yang dengan mudah ditemukan dan harganya sangat terjangkau, serta dengan pemberian cat warna warni untuk menarik minat dari peserta didik serta sebagai peningkat hasil belajar.
Adapun langkah-langkah pengenalan atau penggunaan konsep perkalian dengan media rak rainbow pada pembelajaran matematika yaitu Satu, guru menjelaskan terlebih dahulu apa saja yang digunakan pada media pembrlajaran ini, kemudian mendemonstrasikan cara penggunaan media yaitu dengan menjelaskan jumlah lubang yang ada pada rak telur dan berapa jumlah kelerang yang harus di masukan kedalam setiap lubang (sesuai dengan contoh perkalian) dan semua peserta didik memeperhatikannya.
Kedua, Selanjutnya setelah semua peserta didik mengerti guru meminta satu siswa untuk maju kedepan dan siswa lain memperhatikan. Ketiga, Contoh soal yang diberikan yaitu 5×4, maka siswa tersebut mengisi 4 lubang pada rak telur dengan 5 buah kelereng setiap lubangnya. Keempat, Setelah itu guru meminta semua peserta didik menghitung semua kelereng yang ada dalam rak telur tersebut secara bersamaan dengan tujuan untuk belajar menghitung bersama.
Kelima, Dan setelah selesai dan jawaban benar maka guru memberikan apresiasi kepada siswa yang behasil maju dengan tepuk tangan dari temana satu kelas. Dan setelah itu bisa diikuti oleh siswa selanjutnya. Bahkan media ini juga dapat digunakan dalam tahapan kelompok, jadi nantinya guru menyiapkan beberapa media dan membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok kecil, atau bisa juga dikombinasikan dengan metode kuis soal.
(Sanusi, 2016) mengatakan dengan teknik berkelompok membantu anak dalam memecahkan masalah dan juga membuktikan pribadi yang baik terhadap kerja sama anak.
Hasil penilaian guru terhadap anak dengan membagi anak dalam 4 kelompok menggunakan media rak telur rainbow mendapatkan penilaian yang memuaskan. Hasil penilaian guru terhadap anak dengan membagi anak dalam 4 kelompok menggunakan media rak telur rainbow mendapatkan penilaian yang memuaskan terbukti 2 kelompok yang mendapatkan nilai baik dan 2 kelompok yang mendapatkan nilai sangat baik, tidak anak anak yang mendapatkan nilai cukup atau kurang.
Maka dari pembelajaran ini dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media rak telur rainbow ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik serta membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. (cd2/zal)
Guru SDN 01 Donowangun, Kab. Pekalongan
