26 C
Semarang
Sabtu, 3 Juni 2023

Direct Instruction, Mengembangkan Keterampilan Siswa dalam Memeragakan Gerak Tari Tradisional

Oleh : Iza Aziza, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Pembelajaran seni tari di era milenial, tidak mudah. Seni tari adalah cabang kesenian yang memerlukan keterampilan yang di dalamnya mengandung unsur estetis atau keindahan.

Seni adalah pelajaran yang gampang-gampang susah karena dibutuhkan bakat dan minat yang disertai keterampilan untuk dapat memeragakannya. Tidak semua peserta didik tertarik mempelajari seni karena dibutuhkan keterampilan, ketekunan dan kesabaran untuk menghasilkan sebuah karya seni yang dapat dinikmati khalayak umum.

Dalam pelajaran seni tari, sesuai KD 4.2 yaitu memeragakan gerak tari tradisional berdasarkan bentuk, jenis, dan nilai estetis sesuai ketukan dan iringan. Materi yang diberikan kepada peserta didik adalah gerak dasar tari tradisional, dimana peserta didik diajarkan bagaimana mengetahui ragam gerak dasar dan memeragakan gerak dasar tari tradisional yang disertai dengan hitungan dan iringan musik.

Gerak dasar dalam tari meliputi gerak tangan, kepala, badan dan kaki, dibutuhkan keselarasan di antara anggota tubuh agar tercipta gerakan tari yang estetis.

Tari tradisional di era sekarang jarang digemari kaum milenial karena gerakannya kurang variatif dan iringannya kurang kekinian. Namun tari tradisional merupakan salah satu aset budaya bangsa yang harus kita lestarikan agar tetap terjaga eksistensinya.

Dalam praktiknya, pembelajaran seni tari menggunakan metode direct instruction (pengajaran langsung). Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.

Metode direct instruction merupakan metode mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Metode mengajar ini sering disebut dengan metode pengajaran langsung (Kardi dan Nur, 2000).

Arends (2001) juga mengatakan hal yang sama, “ A teaching model that is aimed at helping student learn basic skills and knowledge that can be taught in a step by step fashion. For our purposes here, the model is labeled the direct instruction model “.

Kardi dan Nur (2000) menjelaskan pelajaran dengan metode pengajaran langsung berjalan melalui lima fase. Yaitu tentang tujuan dan mempersiapkan siswa, pemahaman atau presentasi materi ajar yang akan diajarkan atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu, memberikan latihan terbimbing, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, memberikan latihan mandiri.

Langkah-langkah dalam metode pembelajaran direct instruction yaitu: menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, membimbing pelatihan, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Serta memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.

Metode direct instruction memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu siswa benar-benar dapat menguasai pengetahuannya, semua siswa aktif dalam pembelajaran. Kekurangannya, memerlukan waktu lama sehingga siswa yang tampil tidak begitu lama, serta untuk pelajaran tertentu.

Literatur lain juga menjelaskan sintaknya sebagai berikut : sajian informasi kompetensi, mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan prosedural, membimbing pelatihan-penerapan, mengecek pemahaman dan umpan balik, menyimpulkan dan evaluasi, refleksi.

Metode pembelajaran direct instruction merupakan metode pembelajaran secara langsung agar siswa dapat memahami serta benar-benar paham pengetahuan secara menyuluruh dan aktif dalam suatu pembelajaran. Jadi, model pembelajaran ini sangat cocok diterapkan di kelas dalam materi tertentu agar proses berpikir siswa dapat mempunyai keterampilan prosedural.

Diharapkan dengan direct instruction (pengajaran langsung) di pembelajaran seni tari dalam materi memeragakan gerak dasar tari tradisional peserta didik dapat lebih memahami, mempelajari dan meperagakan ragam gerak dasar tari tradisional. Karena metode ini memiliki langkah step by step.

Membutuhkan kesabaran dan ketekunan, pembelajaran yang mengutamakan proses sehingga cocok diterapkan dalam mata pelajaran seni budaya khususnya seni tari karena tanpa latihan yang berkesinambungan mustahil mendapatkan hasil yang diharapkan.

Dengan metode direct instruction atau pelajaran langsung, peserta didik yang berasal dari kaum milenial menjadi lebih tertarik mempelajari tari tradisional yang terkesan kuno dan monoton sehingga eksistensi tari tradisional tetap terjaga tanpa tergerus perubahan zaman. (nov1/lis)

Guru SMA Negeri 1 Bringin


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya